Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Wisatawan ke DIY Turun

Kompas.com - 11/12/2010, 03:34 WIB

Yogyakarta, Kompas - Arus penumpang dan kendaraan pada libur Natal dan Tahun Baru di DIY tahun 2010 diperkirakan turun dibandingkan dengan 2009. Penurunan tersebut merupakan dampak lanjutan letusan Gunung Merapi.

”Penurunan diperkirakan sekitar 2 persen dibanding libur Natal 2009 dan tahun baru lalu,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika DIY Tjipto Haribowo di Yogyakarta, Jumat (10/12).

Menurut Tjipto, meski secara umum diperkirakan turun dibandingkan dengan 2009, pergerakan kendaraan menuju Merapi justru diperkirakan meningkat. Hal ini karena akan banyak wisatawan lokal maupun pemudik yang penasaran ingin melihat kondisi Kaliurang dan Merapi pascaerupsi. ”Lonjakan arus ke utara (Merapi) diprediksi tinggi pada saat liburan tahun baru. Ini yang harus diantisipasi kemacetannya,” ungkap Tjipto.

Seperti saat arus mudik Lebaran, sebagian besar penumpang diperkirakan memakai moda transportasi kendaraan pribadi, kereta api, dan angkutan udara. Angkutan bus turun seperti saat Lebaran. ”Penumpang kereta diprediksi tetap naik sekitar 3 persen,” katanya.

Untuk memantau dan mengatur arus pergerakan kendaraan, Dishubkominfo DIY akan membuka posko di lima titik, yaitu di jembatan Timbang Kulwaru, Kulon Progo; Jembatan Kalitirto dan Tamanmartani, Sleman; di Tempel, Sleman; dan Patuk, Gunung Kidul. Posko dibuka 23 Desember-3 Januari. Dishubkominfo juga mengerahkan 554 petugas lapangan guna membantu.

KA melonjak

Terkait dengan libur akhir tahun, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi VI Yogyakarta memperkirakan terjadi lonjakan penumpang. Jumlah penumpang libur Natal 2010 dan Tahun Baru 2011 diperkirakan melebihi jumlah penumpang Natal 2009, yaitu di atas 190.000 penumpang. Erupsi Merapi dinilai menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke DIY.

Kepala Humas PT KAI Daop VI Eko Budiyanto mengatakan, PT KAI Daop VI akan mengoperasikan kereta api tambahan. ”Orang dari luar DIY pengin tahu dampak erupsi Merapi itu,” katanya.

Secara terpisah, Koordinator Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY Djulkarnain menuturkan, pariwisata DIY belum pulih. Sampai saat ini, rata-rata tingkat hunian hotel bintang tiga hingga lima di Kota Yogyakarta masih di kisaran 40 persen. Padahal, akhir tahun lalu tingkat hunian hotel bisa mencapai 80 persen.

Menurut dia, lonjakan pemesanan kamar hotel untuk libur Natal dan tahun baru sampai saat ini juga belum terlihat. Perayaan malam tahun baru di hotel-hotel tahun ini juga akan jauh lebih sederhana dibandingkan dengan tahun lalu. Pengelola hotel hanya bisa mengandalkan tamu yang datang tanpa memesan kamar terlebih dahulu. ”Biasanya kalau akhir tahun Yogya full. Jadi, sekarang hanya bisa berharap agar banyak tamu domestik yang merayakan akhir tahun di Yogya,” katanya. (RWN/ARA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com