Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepuluh Persen Pohon Rawan Tumbang

Kompas.com - 16/12/2010, 21:38 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Sepuluh persen dari 700 pohon tua di Kota Bogor rawam tumbang. Untuk itu warga masyarakat diminta hati-hati jika melintas di jalan penuh pohon. Warga juga diminta menelepon ke 02518358057 jika mendapatkan pohon keropos.

Deni Sediawan, Kepala Bidang Pertamanan & PJU Dinas Tata Ruang dan Pertamanan, mengungkapkan hal itu di kantornya di Jalan Pengadilan, Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (16/12/2010) siang. "Di seluruh kota ada sekitar 8.000 pohon penghijauan atau pohon yang berada atau ditanam di jalur hijau. Dari jumlah itu, sekitar 700 pohon adalah pohon tua, yang usianya di atas 50 tahun," katanya.

Menurut Deni, sebanyak 10 persen pohon tua itu rawan tumbang. Pohon-pohon tua tersebut berlokasi di Jalan Pajajaran, Jalan A Yani, Jalan Pemuda, Jalan Jalak Harupat, dan Jalan Siliwangi.

"Pohon tua yang rawan tumbang itu dulunya diberi tanda terbuat dari aluminium. Sekarang tanda-tanda itu sudah hilang dicuri. Kami berencana akan berkerja sama lagi dengan Institut Pertanian Bogor untuk mendata ulang kondisi pohon-pohon tua. Kerja sama terakhir kami lakukan tahun 2006," katanya.

Ia melanjutkan, sampai saat ini kantor dinasnya tidak memiliki peralatan elektronika yang mampu mendeteksi kondisi sebuah pohon. Kantornya belum bisa mengalokasikan dana untuk membeli peralatan itu yang harganya miliaran rupiah.

Untuk memantau kondisi pohon, ungkap Deni, sepenuhnya mengandalkan pengamatan yang terlihat secara kasat mata. Yakni, dengan melihat dan mencari batang pohon yang mati, daun-daun layu, dan keropos batang.

Untuk meneliti keropos batang, baru dilakukan setelah terlihat tanda lubang pada barang pohon. Untuk mengetahui kedalaman atau besar keroposnya, petugas menggunakan batu cukup besar untuk dipukulkan ke batang yang diduga dalamnya keropos.

"Kalau terdengar bunyi nyaring, kami pun waspada. Kami juga menggunakan bambu kecil yang lentur untuk mengukur seberapat panjang keroposannya. Pohon mahoni yang kami tebang di dekat toko kue Apple Pie, keroposnya sampai tiga meter, padahal dari luar kelihatan bagus. Pohon damar yang kemarin tumbang di Jalan Pajajaran, dari luar juga kelihatan bagus. Ternyata tengah pohonnya mulai keropos," tutur Deni.

Sepanjang tahun ini, pohon yang tumbang dengan sendirinya karena keropos dan diterjang angin besar, mencapai 21 pohon, yang terdiri dari pohon angsana (paling banyak, mencapai 15 pohon), akasia, cempaka, tanjung, palm raja, dan mahoni.

Sedangkan yang ditebang karena mati dan diketahui keropos serta membahayakan pengguna jalan 14 pohon, terdiri dari pohon kersen, flamboyan, asam kranji, kupu-kupu, mahoni, damar, felisium, dan ketapang. Dan, enam pohon lagi ditebang karena permintaan warga dan saran teknis lalu lintas. Jenisnya, sawo kecik, mangga, asam kranji, palem raja, dan palem rutni.

Deni menambahkan, korban akibat tertimpa pohon tumbang, sebagaimana terjadi di Jalan Pajajaran Rabu kemarin, tidak mendapat ganti rugi dari Pemko Bogor atau kantor dinasnya. "Sebab, tidak ada anggaran yang disediakan untuk itu. Kalau itu terjadi, yah, musibah bagi korban," katanya.

Berkaitan dengan itu, Deni meminta agar warga hati-hati saat melintas di jalan yang penuh pohon tinggi. "Kalau sedang berkendaraan, berhentilah dan waspada. Angin kencang seperti yang menumbangkan pohon damar itu, tidak lama. Setelah angin hilang, baru lanjutkan perjalanan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com