Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Narkoba Tewaskan 30.000 Orang

Kompas.com - 18/12/2010, 04:28 WIB

Mexico City, Jumat - Lebih dari 30.000 orang tewas dalam kekerasan narkoba sejak Presiden Felipe Calderon melancarkan serangan pada kartel-kartel narkoba pada akhir 2006, menurut pernyataan Pemerintah Meksiko, Kamis (16/12).

Pemerintah menyatakan, kartel La Familia di Meksiko Barat telah ”diperlemah secara sistematis” oleh penangkapan-penangkapan dan tewasnya tokoh-tokoh kelompok itu baru-baru ini.

Jaksa Agung Arturo Chavez mengatakan kepada wartawan bahwa antara Januari dan November tahun ini korban tewas 12.456 orang, dibandingkan 9.600 untuk seluruh tahun 2009. Ini merupakan suatu kenaikan dari laporan resmi korban tewas dalam perang narkoba yang paling akhir, pada bulan Agustus, ketika direktur badan intelijen negara itu mengatakan 28.000 orang telah tewas.

Calderon melancarkan sebuah operasi militer besar-besaran pada kartel-kartel itu pada Desember 2006 dan sejak itu ada lingkaran kekerasan yang semakin meningkat, baik antargeng-geng narkoba yang saling serang—terutama untuk memperebutkan rute penyelundupan narkoba ke AS—dan antara geng-geng narkoba dan pasukan keamanan. Sedikitnya 10 dari 24 pemimpin kartel yang paling dicari telah tewas atau ditangkap tahun 2010, kata Chavez.

Setiap hari ada insiden pemancungan, cerita penyiksaan, dan penculikan-pembunuhan di banyak kota Meksiko utara.

Dalam sebuah pernyataan bersama kemudian hari Kamis, kantor Chavez, tentara, polisi federal, dan AL mengatakan, kartel La Familia terpukul oleh tewasnya dan penangkapan sejumlah pemimpinnya baru-baru ini. Menurut pernyataan itu, kartel tersebut mulai melakukan kampanye propaganda palsu yang menggambarkan dirinya sebagai pelindung penduduk Negara Bagian Michoacan.

”Melemahnya secara sistematis dari kelompok kriminal ini karena tindakan-tindakan pemerintah federal telah memaksa sebagian anggota kartel untuk memberikan retorik palsu seolah-olah mereka membantu rakyat Michoacan, kala sebenarnya metode operasional mereka adalah meneror dan merampok mereka,” menurut pernyataan itu.

Itu tampaknya merujuk pada sebuah rekaman tanggal 9 Desember oleh pemimpin La Familia Servando Gomez, yang mendesak pada pendukung kartel melalui sebuah frekuensi radio untuk terus berjuang, beberapa jam setelah tewasnya pemimpin kelompok itu, Nazario Moreno yang berjulukan ”Si Paling Gila” atau ”Sang Dokter”.

”Tuhan bersama kita, maju ke kemenangan!” kata Gomez dalam rekaman itu, di mana dia mendesak para pendukung kartel untuk bergabung dalam demonstrasi-demonstrasi yang mengimbau ditariknya tentara dan polisi federal. Gomez juga terdengar mengeluhkan bahwa pemerintah tidak menerima tawaran kartel itu untuk menyatakan sebuah gencatan senjata sementara.

Dalam pernyataannya, pemerintah federal menekankan tidak akan berunding dengan kartel-kartel. ”Satu-satunya pilihan adalah bagi para penjahat itu untuk menyerahkan diri mereka pada pihak berwenang,” kata pernyataan itu.

Pernyataan itu juga menekankan bahwa pasukan federal berada di Michoacan terutama karena polisi lokal dan negara bagian tidak bisa menangani pertempuran melawan kartel itu. Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa hanya 15 persen petugas polisi negara bagian dan hanya 9 persen polisi lokal di Michoacan yang diperiksa latar belakangnya.

RUU dari Calderon untuk membersihkan polisi yang dianggap korup belum mendapat dukungan dari Kongres, yang hari Rabu mulai reses untuk liburan Natal. (AP/AFP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com