Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stan Indonesia Diserbu Pengunjung

Kompas.com - 13/01/2011, 05:32 WIB

UTRECHT, KOMPAS.com — Stan Indonesia di arena bursa pariwisata terbesar di Belanda, Vakantiebeurs 2001, pada hari kedua, Rabu (12/1/2011), diserbu pengunjung. Apabila pada hari pertama pengunjung dibatasi oleh pembeli dan penjual jasa perjalanan pariwisata, pada hari kedua, Vakantiebeurs dibuka untuk masyarakat umum.

Sejak Vakantiebeurs dibuka pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 16.00 hingga tutup pukul 17.00 waktu setempat atau pukul 23.00 WIB, ribuan orang menyerbu stan-stan yang ada, termasuk Indonesia. Stan Indonesia ada empat titik, yaitu stan khusus untuk transaksi bisnis, stan untuk pameran kerajinan Indonesia nonkomersial, panggung kesenian, dan stan Garuda Indonesia.

Di stan nonkomersial, pengunjung dapat menikmati sajian spa, demo membatik, musik sasando, angklung, gamelan, dan pameran kerajinan tangan. Selain pengunjung yang belum pernah ke Indonesia, umumnya yang datang punya hubungan historis dengan Indonesia."Saya pernah ke Surabaya sebagai tentara tahun 1946-1948," tutur Mr Hollander.

Di panggung pertunjukan, ratusan pengunjung menikmati nyanyian dan tarian seperti rampak gendang. Saat penari mengajak pengunjung berdansa, Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar ikut berdansa bersama seorang perempuan pengunjung. Di stan Garuda Indonesia, selain pelayanan informasi penerbangan, pengunjung juga disajikan katering Garuda yang dapat dicicipi pengunjung. "Yang favorit rendang," ujar Iswandi Said, Senior General Manager Eropa dan Timur Tengah Garuda Indonesia.

Di antara pengunjung tampak pula Duta Besar Indonesia untuk Serbia Samuel Samson. Mantan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia itu tampak serius berkeliling mempelajari setiap sajian di stan-stan Indonesia."Saya ingin mengadakan hal serupa di Serbia bulan Februari. Saya harus pelajari di sini," ujar Samuel. Samuel berpendapat, seharusnya kedutaan besar Indonesia diluar negeri harus bisa menjadi penjual komoditas Indonesia. Tidak bisa lagi diplomat bermental birokrat. (BUR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com