Nilai ekonomi yang terbuang sia-sia ini menambah beban tekanan hidup warga yang masih pontang-panting mencukupi kebutuhan dasar. Untuk urusan pemenuhan hal yang mendasar ini pun publik belum melihat peran pemerintah yang dapat meringankan beban hidupnya.
Responden menilai kinerja Pemprov DKI dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok pada harga yang terjangkau belum memuaskan. Hal ini disampaikan oleh 89 persen responden. Penilaian yang sama juga ditujukan terhadap kinerja pemerintah daerah dalam mengatasi kemiskinan (93 persen) dan pengangguran (87 persen).
Kebuntuan menghadapi masalah ekonomi keluarga ini bisa menimbulkan rasa frustrasi. Selain itu, hal tersebut juga dapat mengarah atau memicu tindakan kriminal ataupun upaya bunuh diri, seperti yang akhir-akhir ini marak terjadi.
Dari segi ekonomi, tak sedikit pula peluang ekonomi yang terganggu akibat kemacetan. Belum lagi lamanya waktu yang dihabiskan selama di perjalanan memperbesar peluang seseorang menjadi korban tindak kejahatan, baik itu kejahatan kecil, seperti menjadi korban copet, maupun korban kejahatan skala besar, seperti kehilangan nyawa.
Ketidakpuasan publik terhadap kinerja aparat dalam semua persoalan yang tali-temali ini jika dibiarkan akan memicu tingkat stres atau frustrasi yang kian menjadi. Jika sudah begini, bagaimana warga bisa enjoy Jakarta? (Litbang Kompas/M Putri Rosalina)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.