Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Dody Rahmawan menjelaskan, perampokan di Cakung terjadi di Kawasan Industri Pulogadung, Jalan Rawa Udang RT 4 RW 2, Rawa Teratai, pukul 11.00.
Sayati bersama Sidik (50), Rusyadi (40), dan Hasyim (31) hendak membayar besi bekas ke salah satu pabrik di Jalan Udang. Sebelumnya, Sayati mengambil uang di Bank BCA Rawamangun, Jaktim, sekitar Rp 100 juta.
Setelah kiriman besi tua datang, Sayati keluar dari mobil Honda CRV merah bernomor polisi L 1217 EZ. Dia ke pintu belakang kantor PT Pangeran Karang Murni untuk membayar.
Mendadak datang empat pria dengan sepeda motor Yamaha Mio dan Honda Supra mencegatnya. Dua pria turun dari motor menghampiri Sayati seraya membawa celurit dan senjata api.
Mereka merampas tas selempang korban yang berisi uang. Korban melawan sehingga perampok membacok pergelangan tangannya dengan celurit. Saat teman-teman korban hendak membantu, seorang pelaku melepas tembakan ke udara.
Dody mengatakan, terdengar dua kali tembakan ke udara.
Di Duren Sawit perampokan terjadi pukul 12.30. Massa menghakimi Acep Samsudin yang hendak merampok dan melukai korban, Gusnaeni.
Menurut Kapolsek Metro Duren Sawit Komisaris Titik Setyowati, peristiwa itu terjadi di warung kelontong di Rawa Bahagia RT 7 RW 4, Pondok Kopi, Duren Sawit.
Semula pelaku datang ke rumah korban karena hendak meminjam uang dari Desi, adik korban. Saat menunggu, Acep minum kopi. Dia melihat segepok uang di laci dan berniat mencuri.
Ulah Acep ini tepergok Gusnaeni. Gusnaeni spontan berteriak. Mendengar teriakan itu, Acep panik lalu membekap serta mencekik korban hingga jatuh dan merobohkan rak piring. Acep mengambil obeng dan hendak menusuk korban. Dia mengurungkan perbuatannya karena ada pembeli datang.
Acep lari ke luar warung. Gusnaeni kembali berteriak. Warga berdatangan lalu memburu dan menghajar Acep.