Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli ABG Hobi Bermain Seks Bersama

Kompas.com - 20/01/2011, 15:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Alay (53), pria hidung belang yang membayar cewek ABG Rp 2 juta, ternyata memiliki perilaku seks yang agak aneh. Setiap kali berhubungan intim, dia selalu ditemani oleh dua atau tiga cewek sekaligus atau istilahnya bermain threesome.

"Setiap kali melakukan hubungan intim, tersangka sering ditemani oleh dua atau tiga ABG secara bersama-sama," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Hamidin, Rabu (19/1/2011) sore. "Tindakan itu dilakukan untuk memuaskan fantasi seksualnya."

Dari hasil pemeriksaan sementara, Alay mempunyai keinginan seks yang tinggi atau hiperseks. Oleh karena itu, setiap kali kencan dia bisa memesan lebih dari satu cewek anak baru gede (ABG). Mereka kemudian bermain seks secara bersama-sama.

Praktik threesome ala Alay itu dijalani sejak 4 Januari 2011. Semua kegiatan mesum itu dilakukan di tempat tinggal Alay di Kamar 207 A Lantai 7 Apartemen Puri Kemayoran Tower 2, Jakarta Pusat.

Sementara itu, para ABG tersebut, ujar Hamidin, bersedia berhubungan dengan Alay lantaran alasan ekonomi. Uang hasil dari berkencan dengan Alay untuk membeli berbagai kebutuhan mereka, seperti ponsel dan pakaian bermerek.

Setiap kali kencan para ABG tersebut minimal memperoleh uang Rp 350.000. Adapun Dede (29) yang menyalurkan para ABG itu memperoleh komisi minimal Rp 150.000 per orang.

"Kami masih melakukan penelusuran untuk mengetahui apakah ada orang lain yang terlibat. Untuk saat ini, kami menetapkan dua orang tersangka (Dede dan Alay). Para ABG itu hanya sebagai korban," tutur Hamidin. Dede dan Alay dijerat dengan Pasal 88 UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Sebelumnya diberitakan, penjualan tujuh ABG oleh mucikari kepada pria hidung belang digagalkan polisi. Praktik prostitusi itu dilakukan di Apartemen Puri Kemayoran, Selasa (18/1/2011) petang. Para ABG tersebut dijanjikan akan dibayar Rp 2 juta. Mereka ternyata masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Para orangtua ABG tersebut minta Komnas Perlindungan Anak turun tangan. Mereka khawatir Dede dan Alay bebas dari tahanan jika tidak dikawal lembaga yang berkompeten.

"Si Alay saja pengacaranya dua orang, bisa-bisa dia bebas. Kami harap Komnas Anak mau ikut mengawal kasus ini," ujar salah satu orangtua ABG, kepada Warta Kota di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (19/1/2011) siang.

Dikatakannya, para orangtua sangat geram dan meminta Alay dan Dede dihukum seberat-beratnya. Tersangka Dede, lanjut Guntur, merupakan menantu dari salah satu warga setempat. Dia baru tinggal di lingkungan itu sekitar empat bulan belakangan. Penampilannya selalu seksi dengan pakaian mini dan riasan yang cukup tebal. "Padahal mertuanya itu sangat alim," ujarnya.

Hal senada diungkapkan orangtua korban lainnya. Menurutnya, anaknya berubah menjadi anak nakal, sering membantah orangtua, dan keluar malam akibat dihasut Dede.

"Padahal sebelum Dede pindah ke sini, tidak ada peristiwa semacam ini. Kami harap dia dihukum seumur hidup. Kalaupun nanti keluar penjara, kami akan usir," ujarnya. (GET/SAB)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com