JAKARTA, KOMPAS.com - "Yang sabar, ya," demikian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat bersalaman dan menyapa warga negara Indonesia (WNI) yang baru tiba dari Kairo, Mesir, Rabu (2/2/2011), di Terminal Haji, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
Para WNI yang baru tiba memang terlihat dengan wajah letih. Sejumlah anak-anak juga menangis. Sebanyak 411 WNI mendarat di Tanah Air setelah menumpang penerbangan pertama yang disiapkan Satgas Evakuasi yang dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda.
"Alhamdulillah, semua telah datang di Tanah Air dengan selamat. Kami di sini setiap hari memantau perkembangan di Mesir. Satgas, Menlu, mengatur kepulangan dari Mesir untuk kembali ke Indonesia," kata Presiden saat memberikan sambutan.
Dijelaskan Presiden, keputusan Pemerintah untuk memulangkan seluruh WNI karena pertimbangan keselamatan. "Dalam rangka menjamin keselamatan dan tidak ada persoalan mengenai makanan dan minuman yang di sana sudah mulai sulit," kata Presiden.
Salah seorang WNI, Munira, menggambarkan, situasi di Kairo memang menegangkan. Menurutnya, gelombang aksi besar-besaran yang eskalasinya terus meningkat, menimbulkan ketakutan warga yang mendiami kota itu.
"Ada tembakan-tembakan, hampir setiap malam. Banyak orang berteriak ketakutan," kata Munira yang tengah menempuh studi pascasarjana di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.
Dengan situasi yang semakin menakutkan, Munira pun memutuskan untuk mengikuti anjuran pemerintah agar kembali ke Tanah Air. "Kalau situasi sudah pulih, saya akan kembali lagi," ujar warga asal Aceh ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.