Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerbong Wanita KRL Tetap Diberlakukan

Kompas.com - 04/02/2011, 11:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecemasan warga akan isu dihapuskannya gerbong wanita dalam rangkaian gerbong KRL akibat kebijakan pengosongan gerbong pertama dan terakhir, terjawab sudah.

PT KAI memastikan, gerbong wanita dalam rangkaian KRL Jabodeetabek masih tetap berlaku. "Sistem pengosongan gerbong pertama setelah lokomotif dan gerbong terakhir tidak berlaku bagi KRL dalam kota Jabodetabek," kata Kepala Humas Daops I, Mateta Rizalulhaq, Jumat (4/2/2011), saat dihubungi Kompas.com.

Dikatakan Mateta, kekhawatiran bisa saja terjadi. Tapi untuk KRL jarak dekat, tidak akan ada pengosongan gerbong atau penghapusan gerbong wanita yang terletak di gerbong pertama dan terakhir.

Mateta menjelaskan, kebijakan PT KAI sebelumnya yang mewajibkan pengosongan gerbong awal dan terakhir untuk mencegah kecelakaan dinilai tidak perlu diterapkan dalam sistem gerbong KRL.

"Hal ini karena KRL memiliki sistem sendiri tiap gerbongnya, jadi dia tidak memakai lokomotif. Maka dari itu, pengosongan gerbong tidak diperlukan," ujarnya.

Rangkaian KRL, lanjut Mateta, merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan, tidak seperti rangkaian kereta jarak jauh lainnya yang masih mengandalkan lokomotif.

"Makanya saat pengecekan kemarin kami tidak bisa ambil satu-satu gerbong harus satu rangkaian karena sistem untuk penggeraknya itu khusus," ucap Mateta.

Dia pun menegaskan, sampai sejauh ini gerbong wanita masih dianggap efektif untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang wanita.

"Kalau gerbong ini ditiadakan justru akan kembali tidak nyaman, padahal kami ingin penumpang wanita itu bisa naik kereta dengan aman dan nyaman," ujarnya.

Sebelumnya, PT KAI membuat peraturan baru untuk mengosongkan gerbong pertama dan terakhir pada rangkaian kereta-kereta di semua kelas dengan rute jarak jauh demi mengantisipasi keselamatan apabila terjadi tabrakan. Sebanyak 48 perjalanan sudah mulai menerapkan sistem ini sejak 29 Januari lalu.

Mateta mengungkapkan, pengosongan gerbong bukan berarti kosong tidak terisi melainkan gerbong awal dan akhir tersebut dialihfungsikan menjadi gerbong barang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com