Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Ada Penipu Catut Nama Taspen

Kompas.com - 09/02/2011, 13:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Taspen (Persero) melaporkan bahwa penipuan yang membawa-bawa nama perusahaan tersebut telah beredar di tengah masyarakat. Atas dasar itu, masyarakat diminta berhati-hati atas penipu yang menyebut dirinya bernama Widiantoro atau nama lain.

Sekretaris PT Taspen Faisal Rachman mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Rabu (9/2/2011).

Menurut Faisal, modus operandi penipuan ini adalah pelaku menelepon calon korban dan mengaku dari instansi tertentu. Pelaku mengiming-imingi calon korbannya dengan janji akan mendapatkan uang sekitar Rp 50 juta atau sejumlah uang tertentu dari PT Taspen.

Sumber dananya disebutkan dari hasil pembagian laba pemegang saham (dividen) atau sisa hasil usaha PT Taspen. Namun, supaya calon korban mendapat dana tersebut, si pelaku menetapkan berbagai syarat.

Untuk mengegolkan uang tersebut, si pelaku meminta calon korban menyampaikan nomor rekeningnya dan menyerahkan sejumlah uang administrasi melalui transfer via anjungan tunai mandiri (ATM). Dana itu diminta untuk ditransfer ke rekening atas nama Widiantoro atau nama lain yang disebutkan si pelaku.

"Dalam proses transfer via ATM tersebut, si pelaku akan memandu calon korban. Dalam seketika, uang calon korban di rekening tersebut habis terkuras. Setelah itu si pelaku tidak bisa dihubungi lagi," ujar Faisal.

Atas perkembangan itu, PT Taspen telah melakukan dua langkah. Pertama, menyebarluaskan informasi penipuan tersebut ke semua kantor cabang PT Taspen di Indonesia. PT Taspen juga sudah menindaklanjuti dengan menyebarkan selebaran atau pengumuman di berbagai kantor pembayaran dana pensiun.

Kedua, jika ada peraturan pemerintah yang mengakibatkan adanya perubahan penghasilan pensiunan, PT Taspen akan secara langsung memprosesnya melalui rekening dan kantor bayar pensiun setiap penerima pensiun.

"Untuk menghindari korban selanjutnya, para pensiunan PNS dan PNS aktif diminta agar jangan mudah percaya. Mereka harus lebih berhati-hati terhadap bujuk rayu dengan iming-iming menggiurkan dari orang yang baru dikenal. Jika ada yang menerima telepon serupa, kami menyarankan untuk segera melapor melalui nomor telepon kami di 021-4241808 ekstensi 2107 untuk bagian humas atau layanan bebas pulsa 0 800 1 222 333," tutur Faisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com