Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pemisahan, Penumpangnya Sulit Diatur

Kompas.com - 10/02/2011, 11:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini kembali terjadi pelecehan yang terjadi di moda transportasi umum bus transjakarta. Salah satunya dialami Evi (19), seorang karyawati, di Koridor VII Lebak Bulus-Harmoni, Senin (7/2/2011) malam.

Selain Evi, sebelumnya juga sudah banyak kasus serupa. Modus yang dilakukan oleh tersangka kepada korban pun sama. Para tersangka pelecehan melakukan aksinya di saat koridor busway penuh disesaki oleh para penumpang.

Seperti yang terjadi pada Evi, pelecehan yang dialaminya terjadi ketika Evi menumpang bus transjakarta jurusan Lebak Bulus-Harmoni yang sedang padat penumpang.

Untuk mengetahui seperti apa sebenarnya kondisi sarana angkutan umum itu melayani publik, pada Kamis (10/2/2011) pagi Kompas.com menggunakan alat transportasi bus transjakarta. Destinasi pertama, memulai perjalanan dari shelter UKI, Jakarta Timur menuju Halte Harmoni, dengan menggunakan bus transjakarta koridor PGC - Harmoni.

Sebelum memasuki koridor tujuan, keadaan di dalam halte terlihat padat dan tidak ada pemisahan antara penumpang pria dan wanita. Padahal, kebijakan tersebut sempat menjadi perhatian pihak transjakarta. Kebijakan tersebut mulai dijalankan mulai dari pertengahan tahun 2010 lalu.

"Karena halte di sini (Halte UKI) nggak terlalu besar, jadi pemisahan nggak dilakukan. Lagi pula, kalaupun ada pemisahan para penumpangnya sulit diatur," kata salah satu petugas perempuan di halte busway UKI, Ina (26) kepada Kompas.com, Kamis.

Keadaan yang sama juga terlihat di Halte Harmoni, tidak ada pemisah antara antrean pria dan wanita. Padahal sudah ada kertas imbauan antrean pria dan wanita yang tertempel di dinding pintu masuk koridor.

Langkah Pemprov DKI untuk memisahkan penumpang bus transjakarta, antara laki-laki dan perempuan, merupakan langkah yang dinilai tepat agar para pengguna armada ini bisa mawas diri.

Tetapi seiring berjalannya waktu, kebijakan tersebut dirasa kurang solutif dan tidak dilaksanakan secara maksimal. Sehingga, hingga saat ini masih terjadi aduan-aduan dari masyarakat mengenai kasus pelecehan terhadap perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com