Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT: Lebak Bulus-Bundaran HI 30 Menit

Kompas.com - 10/02/2011, 14:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek MRT (mass rapid transit) kereta bawah tanah (subway) akan mampu menyerap 48.000 tenaga pekerja. Jumlah tersebut akan tersebar dalam beberapa kelompok.

"Dalam kajian tersebut memang disebutkan, selama konstruksi akan mampu menyerap kurang lebih 48.000 pekerja," ujar Manpalagupta Sitorus, Kepala Humas PT MRT Jakarta, Kamis (10/2/2011), saat dihubungi wartawan.

Jumlah dibagi ke dalam beberapa kelompok, yakni direct workers, related industry workers (collecting sand, manufacturing cement), supporting service workers (canteen workers).

"Tapi, belum ada detailnya. Jumlah 48.000 ini adalah hasil kajian yang dilakukan dalam revised IP 2005," katanya.

Selain dapat mempekerjakan 48.000 orang, pembangunan MRT Jakarta ini juga diharapkan memberikan dampak positif lain bagi warganya, yakni penurunan waktu tempuh dan meningkatkan mobilitas. Waktu tempuh antara Lebak Bulus sampai Bundaran HI diharapkan turun dari 1-2 jam pada jam-jam sibuk menjadi 30 menit, sedangkan dari Lebak Bulus sampai Kampung Bandan target waktu tempuh sekitar 52.5 menit.

MRT mengklaim mampu mengurangi 0,7 persen total emisi CO2, yaitu sekitar 93.663 ton per tahun. Keuntungan lain, yakni dengan sistem MRT yang menerapkan sistem Transit-Urban Integration, MRT diharapkan mampu merestorasi tata ruang kota. Integrasi transit-urban nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak langsung kepada peningkatan jumlah penumpang MRT Jakarta.

Untuk tahap pertama, MRT Jakarta akan membangun jalur Lebak Bulus-Bundaran HI dengan panjang 15,2 km jalan layang dan bawah tanah serta terdiri dari 13 stasiun.

Target penumpang yang mampu diangkut MRT tahap pertama ini mencapai 412.000 penumpang per hari dan diharapkan selesai pada akhir 2016. Total dana yang disiapkan untuk pembangunan MRT tahap pertama ini mencapai Rp 16 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com