Penggusuran Stadion Bikin PNS Cemas

JAKARTA, KOMPAS.com - Kini mulai muncul kekhawatiran di kalangan para pegawai yang sehari-hari bekerja di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Mereka khawatir tidak lagi dapat bekerja apabila stadion yang pernah menjadi kandang Macan Kemayoran--julukan Persija Jakarta, itu digusur. Pasalnya, hingga Jumat (11/2/2011) mereka belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari Dinas Olahraga dan Pemuda DKI terkait rencana penggusuran tersebut.

"Kekhawatiran memang muncul. Bagaimana kalau sampai stadion ini digusur," ujar M Tatang Muchtar, Seksi Pelayanan Stadion Lebak Bulus, Jumat (11/2/2011), saat dijumpai Kompas.com di kantornya.

Namun, Tatang mengungkapkan karena kabar penggusuran masih belum pasti, para pegawai pun berusaha untuk tidak memikirkannya. "Kalaupun sampai kejadian benaran, kami harapkan untuk ada pekerjaan lain mungkin disebar ke wilayah lain bagi para PNS," ucapnya.

Tapi, nasib karyawan non-PNS masih belum dapat dipastikan. Saat ini, Stadion Lebak Bulus dikelola oleh 60 pegawai, 10 orang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sisanya non-PNS.

Suwarno (45), petugas seksi lapangan misalnya. Sudah 20 tahun dia bekerja di dalam stadion bekas kandang "Macan Kemayoran" tersebut. Dengan kecintaannya terhadap sepak bola, dia rela bolak-balik Kalisari-Lebak Bulus untuk menjaga dan merawat rumput-rumput di lapangan.

"Saya bekerja sebaik mungkin supaya pemain bisa bermain lebih bagus, apalagi kalau tim Indonesia menang, saya bangga juga ikut kontribusilah setidaknya," ucap ayah dua anak ini.

Ditanyakan soal kemungkinan penggusuran Stadion Lebak Bulus, Warno memang mengaku sedikit khawatir akan kelangsungan pekerjaannya. "Tapi karena baru isu, yah jangan dipikirin dulu lah yang penting kerja saja, bisa saja kan nanti kalau dipindahin stadionnya yang kerja di sini pindah ke stadion baru," ucap Warno.

Stadion Lebak Bulus akan segera digusur tahun 2011 ini untuk dialihfungsikan menjadi depo Mass Rapid Transit (MRT). Tidak hanya stadion, nasib Terminal Lebak Bulus pun juga akan terkena proyek pemembasan lahan untuk pembangunan MRT koridor Selatan-Utara tahap I dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah). Pemprov menargetkan MRT mulai beroperasi pada akhir 2016.