Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Copot Kapolda Banten, Kapolri Dipuji

Kompas.com - 11/02/2011, 17:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo mencopot Kepala Polda Banten Brigjen (Pol) Agus Kusnadi, Direktur Intelkam Polda Banten Kombes Adityawarman, dan Kepala Polres Pandeglang Ajun Komisaris Besar Fauzy Rasyad mendapat apresiasi.

Pencopotan dilakukan menyusul terjadinya insiden penganiayaan tiga warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2011). Langkah ini diharapkan memberikan efek pembelajaran bagi kepala polda dan kepala polres lainnya untuk lebih memerhatikan wilayahnya.

"Ini suatu langkah yang tepat dan cepat. Indonesia Police Watch memberikan apresiasi atas langkah Kapolri," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane kepada Kompas.com, Jumat (11/2/2011).

Dikatakan Neta, polisi memang harus bertanggung jawab atas insiden memakan korban jiwa tersebut.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bahrul Alam menerangkan, pencopotan Kepala Polda Banten Brigjen (Pol) Agus Kusnadi dilakukan berdasarkan surat telegram 75 tentang mutasi jabatan di tubuh Polri. "Brigjen Agus Kusnadi dimutasi menjadi staf ahli Kapolri," kata Anton kepada wartawan di Mabes Polri.

Sebelumnya, Neta dan pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, mengatakan insiden Cikeusik-Temanggung merupakan bukti gagalnya intelijen kepolisian di daerah. Insiden itu tak lepas dari ketidakprofesionalan dan ketidakmampuan pimpinan polisi di wilayah tersebut.

"Intelijen polisi tidak bekerja maksimal sehingga informasi yang mereka peroleh tidak diolah. Mereka gagal menggunakan informasi yang diperoleh sebagai alat deteksi dan antisipasi dini adanya potensi konflik di daerah," kata Neta.

"Seharusnya data intelijen yang berhasil dikumpulkan, diolah pimpinan di kesatuan untuk merumuskan langkah antisipasi bahaya yang dihadapi. Data juga dapat digunakan untuk menentukan cara bertindak, jumlah kekuatan, dan alat-alat yang digunakan untuk menanggulangi potensi konflik," papar Bambang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com