Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Stadion Lebak Bulus Akan Dimutasi

Kompas.com - 17/02/2011, 13:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kekhawatiran sejumlah pegawai Stadion Lebak Bulus tidak lagi dapat bekerja usai penggusuran yang dimulai akhir tahun ini ditepis oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) DKI Jakarta.

Disorda memastikan, para pegawai tersebut akan segera dimutasikan ke gelanggang olahraga wilayah lain di Jakarta. "Kami punya fasilitas gelanggang olahraga dan remaja cukup banyak, mereka akan tetap ditampung dan disebar ke seluruh dinas olahraga," ujar Kadisorda DKI Jakarta, Ratiyono, Kamis (17/2/2011), saat dijumpai di Balaikota, Jakarta.

Proses mutasi tersebut, lanjutnya, akan dilakukan sesuai dengan keahlian atau kompetensi yang dimiliki masing-masing pegawai. "Yang penting pintar dan kompeten, kalau dia punya keahlian mengelola rumput stadion, akan kami tampung," ucapnya.

Mutasi akan dilakukan begitu bangunan fisik Stadion Lebak Bulus digusur pada akhir tahun ini. "Sudah disosialisasikan dengan kepala UPT, mereka sudah disampaikan," ujarnya.

Saat ini, Stadion Lebak Bulus menjadi tempat mencari penghasilan bagi 60 pegawai. Sekitar lima puluh orang di antaranya merupakan nonpegawai negeri sipil (PNS), sementara sepuluh orang lainnya adalah PNS.

Mereka sempat mempertanyakan soal kejelasan nasibnya ke depan, usai berita penggusuran Stadion Lebak Bulus mulai menyeruak. Pemprov memang akan mengalihfungsikan Stadion Lebak Bulus menjadi depo mass rapid transit (MRT) akhir tahun 2011.

Dengan pembangunan stasiun MRT tersebut, diharapkan mampu mengatasi kemacetan Jakarta. Tidak hanya stadion, nasib Terminal Lebak Bulus pun juga akan terkena proyek pemembasan lahan untuk pembangunan MRT koridor Selatan-Utara tahap I dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah). Pemprov menargetkan MRT mulai beroperasi pada akhir 2016. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com