Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makassar Calon Ibu Kota Indonesia

Kompas.com - 17/02/2011, 20:36 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan mengirimkan rekomendasi hasil seminar wacana pemindahan ibu kota negara ke Makassar kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (17/2/2011).

"Rekomendasi seminar adalah menyepakati Makassar cocok dijadikan ibu kota negara. Jakarta tetap ibu kota negara dan Makassar pusat pemerintahan," kata Sekretaris Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Muallim.

Rekomendasi tersebut menjadi usulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan akan diteruskan kepada Presiden. "Dasarnya adalah hasil seminar para intelektual. Mudah-mudahan Presiden membacanya. Kami kirimkan hari ini," katanya.

Jika ada lampu hijau dari Presiden terhadap rekomendasi tersebut, Pemprov Sulsel akan memberikan usulan-usulan lanjutan.

Pemprov Sulsel melalui Dinas Tata Ruang dan Permukiman Sulsel menggelar seminar nasional "Ibu Kota Negara, Harapan dan Tantangan" terkait dengan wacana pemindahan ibu kota negara di Makassar, Senin (24/1/2011).

Pada seminar tersebut Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menyatakan, daerahnya siap menjadi alternatif dari wacana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta.

Dilihat dari sisi politik, pemerintahan, ekonomi, sosial, dan keamanan, Sulsel sangat memenuhi syarat untuk wacana tersebut.

Alternatif yang dapat diambil sebagai saran adalah memindahkan beberapa kementerian, seperti kelautan dan perikanan serta pertanian atau kementerian-kementerian lain yang sangat terkait dengan kawasan timur Indonesia.

Ia mengharapkan tidak ada pihak-pihak yang alergi untuk membicarakan wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta dengan mengembangkan paradigma lama bahwa ibu kota harus dipatok di Jakarta atau tidak boleh keluar dari Pulau Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com