Perluasan Jalan Tak Efektif

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DewanTransportasi Kota Jakarta (DTKJ), Ahmad Safrudin, mengungkapkan kebijakan pemerintah membangun jalan layang atau flyover Casablanca dan Antasari tidak akan mampu mengurai kemacetan di Jakarta. Ia pun menyatakan bahwa penambahan jalan justru akan semakin meningkatkan jumlah kendaraan.

"Kemacetan tidak akan terurai karena hasil studi kelayakan pembangunan menunjukkan perluasan jalan 1 kilometer saja, maka jumlah kendaraan motor bertambah lebih dari 700 unit dan untuk kendaraan roda empat mencapai 30 unit," ujar Safrudin, Senin (14/3/2011), di Gedung Ranuza, Jakarta.

Prediksi Pemprov yang menyatakan pembangunan jalan layang bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen pun sama sekali bertolak belakang dengan data statistik yang ada. Berdasarkan data PT Pembangunan Jaya tahun 2005, komposisi terbesar adalah pelaku perjalanan yang tidak memiliki mobil pribadi sebesar 73 persen dari total 17.978.785 perjalanan.

Dari persentase tersebut, kebanyakan didominasi warga yang berpenghasilan di bawah Rp 4 juta dan bahkan didominasi oleh warga yang berpenghasilan di bawah Rp 1 juta per bulan. Sedangkan masyarakat yang tidak menggunakan motor sebanyak 35 persen dan yang menggunakan angkutan umum sebanyak 32 persen. Sementara jumlah kendaraan pribadi, untuk roda empat hanya 14 persen. Demikian dengan roda dua yang penggunanya hanya 14 persen.

"Jadi pembangunan jalan itu tidak efektif karena pengguna jalan rata-rata yang tidak memiliki kendaraan. Sehingga yang paling dibutuhkan sebenarnya adalah angkutan umum," pungkas Safrudin.

Adapun, saat ini pemprov DKI Jakarta tengah membangun dua flyover sekaligus yakni flyover Antasari-Blok M dan Kampung Melayu-Tanah Abang (Casablanca). Flyover Antasari memiliki panjang 4,8 kilometer dengan lebar 17,75 meter untuk dua jalur. Sementara flyover Kampung Melayu-Tanah Abang akan dibangun dalam dua tahap. Pada tahap pertama akan dibangun sepanjang 1,8 kilometer, yaitu di atas Jalan Dr Satrio hingga Jalan Mas Mansyur. Kedua flyover ini ditargetkan rampung dan mulai beroperasi secara keseluruhan pada Juli 2012.