Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ba'asyir Bantah Terima Laporan Latmil

Kompas.com - 17/03/2011, 19:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa teroris Abu Bakar Ba'asyir membantah pernah menerima laporan kekurangan dana dalam pelatihan militer di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dari pengikutnya di Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Luthfi Haidaroh alias Ubaid.

”Ubaid pernah serahkan kertas kekurangan dana, itu tidak benar,” ucap Ba'asyir seusai mendengarkan keterangan Suranto alias Ibrahim alias Toriq, sekretaris di JAT Pusat, dalam sidang atas dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2011).

Keterangan Suranto itu dibacakan oleh hakim anggota lantaran Ba'asyir dan tim pengacaranya tak bersedia mengikuti sidang. Suranto bersaksi melalui telekonferensi dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Ba'asyir juga membantah pernah menerima lembaran yang berisi struktur Tandzim Al Qoidah Serambi Mekah dari Ubaid. Dalam struktur itu, Ba'asyir ditunjuk menjadi pemimpin atau Amir. 

Sebelumnya, Suranto mengaku pernah melihat rekaman pelatihan militer di NAD  bersama Ba'asyir, Abdul Haris, dan Abu Tholud di Kantor JAT di Jakarta. Rekaman itu diputar oleh Ubaid. Setelah menonton rekaman, kata dia, Ubaid menyerahkan surat kepada Ba'asyir.

”Surat berisi kekurangan dana dalam pelatihan. Saya tidak tahu secara detail nominal kekurangan. Beliau (Ba'asyir) katakan ’akan kita usahakan’. Setelah itu Ubaid serahkan kertas lain soal usulan struktur Tanzim Al Qoidah Serambi Mekah,” kata Suranto.

”Maksudnya apa menyerahkan surat itu?” tanya hakim.

”Berharap menyetujui (struktur). Tapi tidak tahu ustaz Abu setuju atau tidak,” jawab dia.

Pernyataan Suranto itu senada dengan pengakuan Abdul Haris alias Haris Amir Falah, Ketua JAT Jakarta, pada sidang sebelumnya. Dia menyebut Ubaid memberikan laporan ke Ba'asyir. ”Laporan pelatihan sudah berjalan. Masih ada kekurangan dana karena dari sekian peserta tidak semua pegang senjata. Ada kekurangan dana untuk senjata. Selanjutnya ada permintaan agar ustaz datang ke Aceh dan menjadi Amir (pemimpin) karena beliaulah yang bisa jadi perekat. Di situ terdiri banyak kelompok,” kata Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com