Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syukur, Akhirnya Ada TransJakarta Malam

Kompas.com - 19/03/2011, 06:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - "Akhirnya...," hanya kata itu yang meluncur spontan dari mulut Ali. Sebelumnya, ia terlihat bertanya kepada petugas keamanan di dekat loket karcis TransJakarta shelter Slipi-Petamburan, Jakarta.

Ali mengaku belum mengetahui sebelumnya bahwa TransJakarta akan beroperasi hingga tengah malam. "Tadi hanya coba-coba karena dari seberang kelihatan masih ada petugas," kata Ali kepada Kompas.com beberapa saat setelah peluncuran angkutan malam hari itu, Jumat (18/3/2011) malam.

Wajar ia terlihat bersyukur. Sebagai office boy (OB) di sebuah perusahaan swasta di bilangan Pejompongan, Jakarta Pusat, ia terpaksa pulang larut malam hampir setiap hari kerja.

Sejak keluarnya larangan operasi bus reguler Mayasari Bhakti P 6 dan PPD 46, ia mengaku sering kesulitan angkutan pulang ke rumahnya di bilangan tto Iskandar Dinata 3, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.

"Apalagi kalau harus menumpang omprengan. Berat di ongkos, bang," katanya sambil menyebut ongkos omprengan Rp 5.000 dari Slipi-Cawang. Ia menyebutkan, sejumlah angkutan kota yang pernah ditumpanginya, di antara M06 (Gandaria-Jatinegara), M19 (Kranji-PGC), dan M18 (Pondok Gede-Kampung Melayu).

Dengan pendapatan yang pas-pasan, Ali mengaku ongkos Rp 1.000 untuk biaya transportasi harus benar-benar diperhitungkannya.

Berbeda dengan Ali, Ari mengaku sudah mengetahui akan bus TransJakarta untuk angkutan malam hari, pengelola bus suka menyingkatnya sebagai Amari, mulai Jumat malam itu.

"Saya beruntung. Barusan dapat info, jadi begitu keluar (tempat kerja) langsung ke halte busway," katanya, sumringah. Ia lantas menunjuk ke sekelompok orang yang sedang menunggu angkutan umum di seberang shelter busway Kuningan Barat.

"Itu teman-teman saya. Kebanyakan belum tahu ada busway malam hari," katanya. Karyawan Hotel Gran Melia, Kuningan ini mengaku sangat terbantu dengan layanan baru TransJakarta untuk pulang ke rumahnya di Tangerang. "Nanti saya bisa menunggu bus Mayasari AC dari Rawamangun di Halte RS Harapan Kita," tambah Ari.

Ia mengaku beberapa kali dimintai uang dan rokok oleh orang tak dikenal saat sedang menunggu kendaraan. Sejumlah wanita pria yang beroperasi di wilayah tersebut, menurut Ari, juga kerap kali meminta sesuatu dengan nada memaksa.

Karena itu, kehadiran Amari sangat membantu dirinya. "Apalagi kami pegawai hotel sering pulang jam segini kalau pas dapat shift (giliran tugas) malam," ungkapnya.

Saat ditanya jumlah penumpang yang terhitung sedikit (delapan orang), ia mengatakan kemungkinan karena banyak orang belum mendapatkan informasi.

"Mungkin ini karena hari pertama jadi penumpangnya (arah Pluit) masih sedikit," sahut seorang petugas busway. Ia menambahkan, penumpang malam hari dari arah Pluit ke Cawang pasti lebih besar, merujuk wilayah perkantoran di Jakarta.

Apa yang dikatakan memang terbukti. Pantauan Kompas.com, dalam perjalanan dari Shelter PGC 2 hingga Slipi-Petamburan jumlah penumpang hanya sekitar 8 orang. Sedangkan dalam perjalanan balik, jumlah penumpang lebih dari 20 orang. Sebagian besar penumpang turun di shelter Cawang-UKI.

Sebagaimana diberitakan, layanan bus Transjakarta akan ditingkatkan hingga pukul 12 malam, khusus untuk rute PGC Cililitan-Pluit. Bus hanya akan menyinggahi 14 dari 25 shelter pada koridor tersebut.

Ke-14 shelter itu adalah PGC 2, Cawang UKI, Cawang Ciliwung,Pancoran Tugu, Kuningan Barat,Gatot Subroto Jamsostek, Semanggi, Slipi Petamburan, Slipi Kemanggisan, RS Harapan Kita, Central Park/Taman Anggrek, Grogol 2, Penjaringan, dan Pluit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com