Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baasyir Mengaku Tak Kenal Dulmatin

Kompas.com - 21/03/2011, 19:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa terorisme, Abubakar Baasyir, mengaku tidak mengenal Dulmatin, penggagas ide pelatihan militer di Aceh. Baasyir juga mengaku tidak mengenal Komarudin alias Abu Yusuf yang disebut Ubaid pada kesaksiannya, Kamis (17/3/2011), sebagai pemberi komando pelatihan militer di Aceh pada 2010.

"Mengenai apa yang disebut pertemuan saya dengan Dulmatin, yang tidak pernah saya kenal, tidak pernah ada pertemuan itu," Baasyir membantah kesaksian sejumlah saksi yang memberikan keterangan pada Kamis (17/3/2011) dan hari ini, Senin (21/3/2011), dalam persidangannya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baasyir juga membantah keterangan Ubaid yang mengaku mendapat uang Rp 150 juta dari Baasyir untuk biaya pelatihan militer di Aceh. Baasyir mengaku tidak tahu-menahu perihal aliran dana pelatihan militer di Aceh.

"Saya tidak pernah memberi uang satu sen pun kepada Ubaid kecuali untuk urusan jemaah," katanya.

Pria berusia 72 tahun itu juga membantah keterangan yang mengatakan bahwa Ubaid pernah membacakan Tanzim Al Qaeda Indonesia yang memerintahkan untuk berjihad melawan Zionis Yahudi, salibis, dan murtadin. "Ubaid konon pernah bacakan surat dari organisasi Al Qaeda, enggak benar," ucap Baasyir.

Meskipun demikian, Baasyir membenarkan keterangan Ubaid dan saksi Imron Baihaqi atau Abu Tholut hari ini yang mengatakan bahwa dia pernah menonton video pelatihan militer di Aceh. "Tapi itu video sudah tersebar," imbuhnya.

Terkait keterangan Abu Tholut, Baasyir membantah jika disebut sebagai Amir Jamaah Islamiah. "Saya selaku Amir JI itu tidak benar. Kedua, itu (Abu Tholut) bukan melapor kepada saya masalah (pelatihan militer) Aceh, melainkan memberi tahu tentang Aceh," ujarnya.

Selebihnya Baasyir menanggapi bahwa dia tidak tahu-menahu soal dana untuk pelatihan militer di Aceh yang dikumpulkan anggota Jamaah Ashoru Tauhid (JAT) pimpinannya. Hal itu termasuk yang diminta oleh Ubaid kepada sejumlah saksi, anggota JAT atau yang dikelola sejumlah saksi seperti yang digunakan Abu Tholut untuk membeli senjata dan biaya akomodasi serta transportasi survei lokasi pelatihan. "Mengenai keuangan, saya tidak tahu-menahu," ungkapnya.

Hingga hari ini, sudah sembilan saksi untuk Baasyir memberi keterangan melalui telekonferensi. Empat orang memberi keterangan pada Kamis (17/3/2011) dan lima orang pada hari ini. Keterangan semua saksi tersebut ditanggapi Baasyir yang kembali walkout dari ruang sidang hari ini.

Jika sesuai jadwal, maka seharusnya sudah 10 saksi memberikan keterangan. Namun, saksi Joko Daryono alias Thoyib yang menjadi bendahara JAT pusat ikut walkout karena menolak telekonferensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

    Nasional
    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com