Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ERP Dinilai Tidak Efektif

Kompas.com - 24/03/2011, 17:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana penerapan electronic road pricing (ERP) oleh pemerintah untuk mengurai kemacetan di Jakarta dinilai tidak efektif oleh sebagian kalangan. Danang Parikesit, seorang pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia, mengungkapkan keraguannya akan efektivitas sistem ERP ini.

”Saya rasa cara ini tidak akan efektif apabila sistem angkutan umum tidak tersedia dengan baik,” ujar Danang, Kamis (24/3/2011) di Jakarta.

Pengamat transportasi dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, berpendapat, perencanaan sistem ERP harus benar-benar rinci dan harus ada solusi alternatif bagi masyarakat. ”Kalau detail di luar sistem ERP ini tidak dipikirkan dengan baik, sistem ini tidak akan efektif mengurangi kemacetan,” kata Yayat.

Keberhasilan ERP, menurut Danang, bergantung pada pengadaan angkutan umum yang bisa dipercaya oleh masyarakat. Pangkal dari masalah kemacetan sebenarnya keengganan masyarakat menggunakan transportasi publik yang tidak memadai dari segi kenyamanan dan keamanan, sedangkan penggunaan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor dinilai lebih praktis oleh masyarakat.

”Sebelum membuat ERP, angkutan umum harus ditingkatkan pelayanannya, bukan hanya menambah saja,” tutur Danang.

Tentu saja alasan masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor, adalah mampu mempersingkat waktu perjalanan ke tempat tujuan. Masyarakat tidak perlu repot menunggu atau berdesak-desakan di dalam angkutan umum. ”Angkutan umum yang dimaksud bukan hanya bus transjakarta, tapi juga moda angkutan umum lain. Pengguna bus transjakarta kurang lebih 350.000 per hari. Sisanya menggunakan angkutan umum lain,” kata Danang.

Menurut dia, sudah sepatutnya dilakukan pembenahan pada sektor transportasi publik. Jika masyarakat merasa nyaman menggunakan angkutan umum, tentu kemacetan bisa berkurang karena pengguna kendaraan pribadi juga akan berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com