Jakarta, Kompas
Rinciannya, daya listrik di Sumatera turun 100 MW dari biasanya 3.092 MW. Sementara di Jawa-Bali turun 600 MW dari biasanya 15.850 MW. ”Kontribusi terbesar di Jakarta, turun 170 MW,” kata Kepala Divisi Komunikasi Korporat PT Perusahaan Listrik Negara Bambang Dwiyanto, Minggu (27/3).
Menurut Bambang, dengan asumsi harga produksi listrik Rp 2.000 per kilowatt hour (kWh), biaya yang dihemat saat beban puncak Rp 1,4 miliar. Adapun daya 700 MW bisa mengaliri listrik 2.100 desa.
Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia Nyoman Iswarayoga mengakui, angka pengurangan beban listrik saat Earth Hour tahun ini menurun. Tahun 2010 turun 811 MW.
Ditekankan Nyoman, program Earth Hour tak sebatas bertujuan mengurangi beban selama satu jam. ”Kami ingin mendorong perubahan perilaku warga maupun perusahaan agar menggunakan listrik seperlunya. Untuk mengurangi pembakaran fosil di pembangkit listrik,” katanya.
WWF-Indonesia berharap kegiatan sukarela memadamkan listrik tersebut diinisiasikan dalam program pemerintah. Contohnya, program Hari Bebas Kendaraan di beberapa jalan protokol Jakarta saat akhir pekan. Hal itu bisa membentuk kebiasaan dan kesadaran berhemat listrik.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, saat mengikuti detik-detik Earth Hour di Balaikota DKI, Sabtu malam, memastikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal melanjutkan kegiatan serupa. ”Misalnya saat Hari Lingkungan Hidup, kami akan mencoba mematikan listrik di ikon- ikon Jakarta,” katanya.
Sabtu lalu, lima kota besar di Jawa dan Bali berpartisipasi
”Untuk apa ikut-ikutan memadamkan listrik satu jam. Kami sudah sering mengalami pemadaman berjam-jam,” kata Samsudin (45), warga Pontianak Tenggara.