Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silpa DKI Rp 1,6 Triliun Belum Terserap

Kompas.com - 04/04/2011, 13:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, mengungkapkan, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) DKI Jakarta tahun 2010 mencapai Rp 4,9 triliun dari total anggaran Rp 24,67 triliun saat itu. Sebanyak Rp 2,7 triliun di antaranya sudah dianggarkan dalam APBD Penetapan tahun 2011 sehingga sisanya sebanyak Rp 2,2 triliun masih belum dimanfaatkan untuk pembangunan.

"Sisanya yang bisa dimainkan dalam tanda petik untuk pembangunan Jakarta itu mencapai Rp 2,2 triliun," ujar Prijanto, Senin (4/4/2011), di Balai Kota DKI.

Dana Silpa yang belum dimanfaatkan itu, kata Prijanto, pertama-tama akan dimanfaatkan untuk tunjangan kinerja daerah (TKD) dan biaya telepon, air, listrik dan internet (TAL) mencapai Rp 600 miliar. Sisanya, sebanyak Rp 1,6 triliun akan dipakai untuk beberapa program prioritas.

Program prioritas yang dimaksud seperti pembebasan tanah untuk proyek mass rapid transit (MRT) Rp 580 miliar, proyek banjir kanal timur (BKT) trase kering yang masih kekurangan Rp 300 miliar, membeli bus transjakarta sebanyak 50 unit  Rp 200 miliar.

Lainnya, yakni pemindahan Terminal Pulo Gadung ke Pulo Gebang, penambahan biaya rumah sakit umum daerah (RSUD) di wilayah Jakarta Selatan, dan biaya pemindahan Stadion Lebak Bulus yang masih belum diperkirakan biayanya.

Namun, dengan dana Silpa yang ada, Prijanto mengungkapkan, tidak akan mampu membiayai seluruh program prioritas yang dimiliki Pemprov DKI. Karena itu, pihaknya akan melakukan revisi anggaran pada APBD perubahan yang ditetapkan pertengahan tahun ini.

"Dari program-program yang sangat penting ini, kami harus berpikir untuk melakukan koreksi anggaran pada APBD penetapan yang lalu. Hal-hal yang bisa ditunda masih akan dibicarakan bersama. Semua harus berpikir prioritas," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com