Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Srikandi Pesepeda Tiba di Kota Semarang

Kompas.com - 19/04/2011, 05:58 WIB

Semarang, Kompas - Setelah menempuh perjalanan delapan jam dari Kota Pekalongan hingga Kota Semarang, Jawa Tengah, sepuluh perempuan Srikandi ”Bike 2 Work” Indonesia, Senin (18/4), tiba di Balai Kota Semarang, pukul 14.50.

Rombongan Srikandi ”Bike 2 Work” (B2W) memasuki halaman Balai Kota Semarang, Jalan Pemuda, dan disambut tim Pemerintah Kota Semarang.

Kepala Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Semarang Heru Supriyono, saat menyambut mereka, mengatakan, warga Kota Semarang mendapatkan kehormatan untuk menyambut rombongan Srikandi B2W yang akan mengakhiri perjalanannya di Jepara hari Selasa ini. Jepara adalah kota kelahiran RA Kartini, pelopor pergerakan perempuan Indonesia. Di Jepara, Kamis lusa, mereka akan menggelar bakti sosial dalam rangka Hari Kartini.

Sepuluh perempuan peserta Srikandi B2W ini telah berangkat dari Jakarta sejak 13 April lalu. Mereka telah menempuh perjalanan hingga Kota Semarang. Artinya, mereka sudah menempuh perjalanan sejauh 600 kilometer (km).

Para peserta Srikandi B2W berasal dari beragam profesi, aktivis, karyawati, dokter, dan ibu rumah tangga. Mereka adalah Lucy Iskandar (31), Meika Manullang (27), Seklie (31), Evie Permata Sari (36), Aristi Majid (35), Rini Rismiati (34), Rahma Anggraeni (32), Rahmidiarti (34), Rifa Ilyasa (36), dan Tense Manalu (38).

Juru bicara B2W, Lucy Iskandar, mengemukakan, perjalanan Pekalongan–Kendal–Semarang (98 km) ditempuh dengan kecepatan rata-rata 19-20 km per jam.

Perjalanan melambat karena antusiasme sambutan warga terhadap rombongan. Di Pekalongan-Batang, anak-anak sekolah turut menyambut di tepi jalan.

”Rombongan juga mampir di sejumlah daerah karena diterima, disambut, dan dijamu oleh pejabat setempat. Misalnya, Pemerintah Kabupaten Batang dan Pemkab Kendal.

Ia mengakui, dalam perjalanan Jakarta-Semarang, tantangan terberat dirasakan di ruas Cirebon-Tegal. Udara terik pada siang hari serta bau kurang sedap dari perkampungan nelayan pantai utara Jawa ikut memengaruhi aktivitas ”gowes” itu. (WHO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com