MANADO, KOMPAS
Di Manado, Sulawesi Utara, bahkan tidak terlihat pengamanan mencolok oleh aparat kepolisian selama berlangsungnya perayaan Jumat Agung hingga Malam Paskah dan Minggu Paskah, Minggu (24/4).
Pengamanan di gereja-gereja di Manado dan Minahasa serta Kota Bitung yang jumlah personel keamanannya lebih dari 1.000 orang dilakukan secara swadaya oleh umat sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari. ”Kami menjaga gereja sendiri, melibatkan pemuda dan bapak-bapak,” kata James Koleangan, umat di Gereja Katedral Manado, Minggu.
Kota Manado bagai bermandi cahaya lampu dengan sejumlah ornamen salib berbagai ukuran. Lampu-lampu salib tampak berpendar hampir di seluruh sudut kota, di pantai, dan di bukit.
Di daerah lain, seperti Malang, Kudus, Solo, Bandung, Padang, dan Palangkaraya, aparat kepolisian setempat diterjunkan untuk pengamanan di lingkungan gereja dan pengaturan lalu lintas di sekitar lingkungan gereja.
Di Malang, polisi bahkan
Di Gereja Katolik St Albertus Malang, Jawa Timur, Romo Antonius Benny Susetyo dalam khotbahnya pada Misa Malam Paskah, Sabtu malam, mengingatkan seluruh umat atas tema Paskah tahun ini, yakni ”Berbagi untuk Sesama”.
Menurut pastor yang aktif di kalangan lintas agama itu, umat beriman harus bangkit dari budaya kematian atau hanya memikirkan diri sendiri dan kepentingan sempit.
Benny tak melepaskan pengamatannya pada maraknya aksi terorisme yang disebutnya tidak bisa dilepaskan dari masalah kaum muda saat ini yang berhadapan dengan realitas keterasingan. Mereka tidak merasa aman dengan tata nilai yang terus berubah.