Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paskah di Berbagai Daerah Berlangsung Aman

Kompas.com - 25/04/2011, 04:37 WIB

MANADO, KOMPAS - Perayaan Paskah di berbagai daerah berlangsung aman dan lancar meskipun pihak kepolisian sempat menyatakan status siaga I berkait dengan aksi terorisme.

Di Manado, Sulawesi Utara, bahkan tidak terlihat pengamanan mencolok oleh aparat kepolisian selama berlangsungnya perayaan Jumat Agung hingga Malam Paskah dan Minggu Paskah, Minggu (24/4).

Pengamanan di gereja-gereja di Manado dan Minahasa serta Kota Bitung yang jumlah personel keamanannya lebih dari 1.000 orang dilakukan secara swadaya oleh umat sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari. ”Kami menjaga gereja sendiri, melibatkan pemuda dan bapak-bapak,” kata James Koleangan, umat di Gereja Katedral Manado, Minggu.

Kota Manado bagai bermandi cahaya lampu dengan sejumlah ornamen salib berbagai ukuran. Lampu-lampu salib tampak berpendar hampir di seluruh sudut kota, di pantai, dan di bukit.

Di daerah lain, seperti Malang, Kudus, Solo, Bandung, Padang, dan Palangkaraya, aparat kepolisian setempat diterjunkan untuk pengamanan di lingkungan gereja dan pengaturan lalu lintas di sekitar lingkungan gereja.

Di Malang, polisi bahkan sempat menyisir lingkungan Gereja Katolik Kepanjen. Hasilnya, tidak ditemukan sesuatu yang berbahaya atau mencurigakan.

Saling berbagi

Di Gereja Katolik St Albertus Malang, Jawa Timur, Romo Antonius Benny Susetyo dalam khotbahnya pada Misa Malam Paskah, Sabtu malam, mengingatkan seluruh umat atas tema Paskah tahun ini, yakni ”Berbagi untuk Sesama”.

Menurut pastor yang aktif di kalangan lintas agama itu, umat beriman harus bangkit dari budaya kematian atau hanya memikirkan diri sendiri dan kepentingan sempit.

Benny tak melepaskan pengamatannya pada maraknya aksi terorisme yang disebutnya tidak bisa dilepaskan dari masalah kaum muda saat ini yang berhadapan dengan realitas keterasingan. Mereka tidak merasa aman dengan tata nilai yang terus berubah.

”Keterasingan membuat orang mencari kepastian akan masa depan. Orang menjadi tidak stabil, mudah dipengaruhi oleh ideologi jalan pintas yang seolah-olah memberikan kepastian jalan. Mereka yang kehilangan pegangan ini senang karena dengan ideologi jalan pintas, jalan menjadi tampak lapang. Mereka diprovokasi oleh harapan,” katanya.

Di Gereja Santo Yohanes Evangelista, Kudus, Jawa Tengah, Romo Yuwono MSF yang memimpin Misa Paskah yang dipenuhi anak-anak mengingatkan bahwa orangtua lebih serius menanamkan sikap menghargai sesama dari berbagai latar belakang. Penanaman nilai itu menjadi modal bangsa Indonesia di masa mendatang untuk menghadapi lunturnya keberagaman dan persatuan bangsa.

”Orangtua wajib mendidik anak menjadi seseorang yang mampu menghormati dan menghargai sesama,” katanya.

Di Solo, perayaan Paskah yang berlangsung sejak Minggu dini hari, siang, hingga malam hari berlangsung lancar.

Bergadang di makam

Secara umum, perayaan Paskah bagi umat Katolik diawali misa Kamis Putih, ibadat Jumat Agung, misa Malam Paskah pada Sabtu malam hingga Minggu Paskah. Adapun umat Kristen Protestan memulai dari Jumat Agung dan perayaan Paskah pada Minggu dini hari.

Namun, di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, ada tradisi unik, yakni ziarah dan kebaktian di makam pada Minggu dini hari. Umat bisa berdatangan sejak Sabtu sore, ada yang bermalam ada pula yang pulang.

Sekitar pukul 05.00, mereka menggelar kebaktian di makam. Pada pagi harinya, mereka baru merayakan Paskah di gereja-gereja. Suasana di sejumlah pemakaman pun sangat ramai sepanjang Sabtu malam.

(BAY/SON/CHE/ZAL/INK/ ODY/HEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com