Juni, Parkir "Off Street" di Hayam Wuruk

JAKARTA, KOMPAS.com —  Penerapan parkir dalam gedung (off street) di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, akan mulai diberlakukan pada Juni 2011. Penerapan sistem parkir off street ini dinilai penting untuk memperlancar arus lalu lintas akibat banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan di pinggir jalan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono yakin para pemilik gedung di sekitar Jalan Hayam Wuruk akan setuju dengan pelaksanaan parkir off street ini. Pada penerapannya, parkir off street memang akan memakai gedung-gedung parkir yang sudah ada.

"Saya yakin mereka pasti mau karena kalau mobil-mobil pindah ke gedung-gedung parkir di sana, tentu akan jadi penambahan pemasukan buat mereka juga," ungkap Pristono, Selasa (26/4/2011) di Jakarta.

Menurut dia, kemacetan di Jalan Hayam Wuruk selama ini disebabkan banyaknya kendaraan yang parkir di pinggir jalan. Bayangnkan saja, satu jalur yang tertutup parkir sebenarnya mampu menjadi tempat arus lalu lintas 1.800 kendaraan per jam. "Namun, dengan adanya parkir di sana, akhirnya kapasitas 1.800 mobil per jam itu tidak ada, tentu akan menjadi beban di jalur yang lain," katanya.

Selain itu, parkir off street di sekitar Jalan Hayam Wuruk sebenarnya cukup mampu menampung kendaraan-kendaraan yang selama ini parkir di pinggir jalan. Sebanyak 3.000 ruang parkir tersedia di gedung-gedung parkir Jalan Hayam Wuruk, sementara parkir di pinggir jalan hanya bisa menampung 650 ruang parkir.

Untuk mempersiapkan penerapan parkir off street, Pristono mengakui bahwa pengelola parkir dan pemilik gedung harus mampu menjamin kebersihan, keamaan, sistem operasi 24 jam, dan sistem karcis yang baik.

Selain di Hayam Wuruk, Dinas Perhubungan DKI tahun ini juga akan menerapkan parkir off street di Mayestik dan Kelapa Gading.