Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi Kelas 1 SMA Melahirkan di Toilet

Kompas.com - 29/04/2011, 09:32 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Seorang pelajar kelas 1 SMA melahirkan janin di toilet sebuah klinik gigi di Sukatani, Cimanggis, Depok, Kamis (28/4/2011) pagi. Pelajar berinisial Rat (16) itu datang ke klinik tersebut untuk memeriksakan giginya. Namun, sebelum menjalani pemeriksaan, Rat mengeluh sakit perut. Dia pun masuk ke toilet klinik.

Sepuluh menit kemudian, Heru, pasien lain yang hendak ke toilet, mendengar suara rintihan perempuan dari dalam toilet khusus perempuan. Dia pun curiga, lalu mengetuknya. Mengetahui bahwa Rat bersimbah darah dalam kondisi lemas di dalam toilet, dia pun melaporkan kejadian itu ke petugas klinik.

Kasat Reskrim Polrestro Depok Komisaris Azhar Nugroho saat dihubungi Warta Kota mengatakan, begitu mendapat laporan ada kejadian itu anggotanya segera mendatangi klinik tersebut.

"Saat ditemukan dia (Rat) dalam kondisi lemas karena perdarahan. Diduga dia sengaja menggugurkan kandungannya dengan cara meminum pil peluntur," ujarnya.

Rupanya, pil yang ditelan Rat beberapa jam sebelumnya mulai bereaksi saat dia berada di klinik tersebut. Menurut Azhar, saat itu juga Rat bersama janin yang belum diketahui jenis kelaminnya itu dibawa ke Rumah Sakit Pusat Polri di Kramatjati, Jakarta Timur.

"Kami khawatir dia masih mengalami perdarahan sehingga kami selamatkan dulu. Sampai saat ini dia belum bisa dimintai keterangan," katanya.

Polisi menduga janin tersebut merupakan hasil hubungan Rat dengan kekasihnya, mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Depok.

"Kami masih mencari mahasiswa itu, tapi dia belum ditemukan," kata Azhar.

Rat tercatat sebagai pelajar SMA di Depok. Warga Parung, Kabupaten Bogor, ini sampai tadi malam masih mendapat perawatan tim dokter. Seorang perawat mengatakan, kondisi Rat sudah mulai pulih, tetapi tidak mengetahui kondisi janinnya. Pasalnya, janin itu langsung dibawa polisi ke kamar jenazah.

Menurut Azhar, belum banyak informasi yang diperoleh polisi karena Rat belum bisa dimintai keterangan mengingat kondisinya masih lemah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com