Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Pun Bisa Kecele

Kompas.com - 04/05/2011, 16:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Paket mencurigakan yang ditemukan di dalam mobil Panther berpelat nomor polisi F 1790 FC di dalam kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, rupanya hanya untuk menguji kesigapan aparat keamanan. Ujian ini dilakukan oleh Wakil Kapolri Komjen Nanan Sukarna dan Kepala Staf Umum TNI Letjen Suryo Prabowo.

Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman yang ada di kompleks Gelora Bung Karno (GBK) sesaat setelah Tim Gegana mendatangi lokasi pun kecele. Sutarman sengaja turun untuk melihat prosedur penanganan paket yang diduga bom dan ternyata tidak terbukti tersebut.

"Ini memang latihan dan tidak ada bom. Kami sengaja mengetes untuk melihat kesigapan pasukan di lapangan," kata Kepala Staf Umum TNI Letjen Suryo Prabowo, Rabu (4/5/2011), saat mendatangi lokas penemuan paket mencurigakan.

Suryo menjelaskan, tes tersebut merupakan inisiatif dari Wakil Kapolri Nanan Sukarna dan dirinya. "Sama sekali enggak ada koordinasi. Kapolda pun enggak kami beri tahu," ucap Suryo.

Bahkan, Wakil Presiden Boediono yang melihat kesiapan pengamanan di Balai Sidang, JCC, tak jauh dari lokasi penemuan paket mencurigakan, pun tidak tahu adanya latihan ini.

"Namanya juga ngetes, Wapres juga enggak tahu. Kalau sudah pada tahu, yah repot," ujar Suryo.

Menurut dia, pasukan pengamanan di lokasi harus selalu berpikir terburuk untuk hasil yang terbaik. Karena itu, semua kemungkinan terjelek harus dilatih, termasuk adanya kemungkinan ancaman bom.

Lalu, apakah ada ancaman bom menjelang KTT sehingga polisi harus menguji kesiapan pasukannya? Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman menuturkan, setiap acara mungkin saja ada yang melakukan provokasi sehingga perlu persiapan terbaik.

"Mudah-mudahan enggak ada ancaman serius. Sejauh ini kondisi Jakarta relatif aman," ungkapnya.

Ditanya soal "bom" yang diuji Polri dan TNI, Sutarman mengaku, dirinya sama sekali tidak tahu-menahu. "Saya turun ke lokasi karena disuruh Pak Nanan untuk mengecek apakah prosedurnya sudah sesuai. Saya enggak tahu kalau ini latihan," katanya.

Sebelumnya, anggota satpam kompleks GBK mencurigai sebuah mobil Panther yang sudah ada sejak Selasa (3/5/2011) malam. Di dalam mobil itu ternyata ditemukan dokumen-dokumen, majalah dan buku, serta sumbu api di bawah kap mesin mobil. Hingga pagi hari mobil tidak juga dipindahkan oleh pemiliknya. Sampai akhirnya anggota satpam pun melaporkannya pada Rabu (4/5/2011) pagi. Tim Gegana datang setengah jam berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com