Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melestarikan Sungai dan Menjaga Tradisi

Kompas.com - 06/06/2011, 15:32 WIB

TEPUK tangan diiringi teriakan dan pekikan kegembiraan semakin menjadi setelah empat perahu, di antaranya dua perahu papak dan dua perahu naga yang usianya sudah mencapai ratusan tahun, berlomba di Sungai Cisadane. Kegiatan ini sekaligus menjadi acara pembuka Festival Sungai Cisadane 2011, Jalan Benteng, Kota Tangerang, Sabtu, (4/6/2011) siang, yang dibuka oleh Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.

Siang itu, para pendayung di setiap perahu, yang berisi sepuluh sampai dua belas orang, beradu ketangkasan mendayung di sungai yang membelah Kota Tangerang itu.

Seorang di antaranya ada yang duduk dan berdiri di bagian depan perahu, berteriak memberi aba-aba kepada anggotanya agar seirama mendayung perahu. Ia bertindak sebagai pemimpin rombongan. Selebihnya, para pendayung, mengerahkan segenap tenaga, mendayung.

Sebanyak 20 regu turut berlomba di sungai yang memiliki sejarah sebagai pintu masuk warga Tionghoa ke Tangerang yang kemudian menyebar ke Batavia atau Jakarta.

Teriakan masyarakat di pinggir sungai yang sedemikian dominan membuat kicauan rombongan burung walet yang melintas di atas sungai itu tak terdengar.

Meski demikian, parade burung walet yang kebetulan melintas di udara yang cerah itu menambah indah pemandangan Sungai Cisadane yang telah ditata sebagai kawasan hijau kota.

Lamat-lamat, di sepenggal Jalan Benteng sepanjang 500 meter itu, terdengar musik tradisional Tionghoa yang berkolaborasi dengan irama Betawi dan Sunda yang mengalun lembut.

Perayaan kedelapan

Festival Sungai Cisadane 2011 berlangsung mulai Sabtu dan akan berakhir hari Minggu (12/6). Selama sembilan hari itu kegiatan akan dilangsungkan di dua tempat, yakni Jalan Kali Pasir dan Jalan Benteng.

Festival ini diselenggarakan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Tangerang bekerja sama dengan warga dan komunitas Tionghoa di Tangerang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com