Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Busway" Kurang Terurus

Kompas.com - 09/06/2011, 02:33 WIB

Jakarta, Kompas - Sejumlah sarana prasarana busway, Rabu (8/6), terganggu atau rusak sehingga membuat penumpang tidak nyaman. Saat menaiki bus transjakarta dari Kuningan menuju Slipi, misalnya, salah satu pintu otomatis bus gandeng dengan nomor polisi B 7827 IV tidak berfungsi.

Di Halte Ragunan, besi pembatas antrean ditautkan dengan tali rafia dan tempat sampah dibiarkan miring. Tumpukan sampah turut menyambut pengguna bus transjakarta, tepatnya bagi mereka yang menggunakan jembatan penyeberangan menuju Halte Slipi Petamburan dari arah Palmerah, Jakarta Barat.

Sampah plastik, sisa makanan, dan kotoran lain menumpuk sejak pagi. Sekitar pukul 14.00, sampah masih teronggok di tempat yang sama. Sampah juga ditemukan tersebar di beberapa tempat di jembatan penyeberangan itu.

”Soal sampah, tanggung jawab ada di tangan kami dan instansi pemerintah terkait. Kami akan koordinasikan lagi dengan instansi tersebut agar sampah tidak menumpuk di jembatan, halte, atau tempat lain yang tercakup dalam area layanan kami,” kata Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta Busway M Akbar, Rabu.

Akbar juga menegaskan, tidak seharusnya bus dengan pintu rusak beroperasi. Prosedur operasional yang berlaku di BLU, kondisi bus dan sopir selalu diperiksa setiap hari. Jika ada kerusakan atau kondisi sopir tidak fit, baik bus maupun sopir tidak boleh turun ke lapangan.

Manajemen kecolongan

Namun, diakui, terkadang manajemen kecolongan. Selaku pemimpin manajemen, Akbar minta maaf atas ketidaknyamanan penumpang. ”Termasuk adanya kasus pemukulan oleh sopir kami pada pengendara mobil pribadi. Sopir kami pasti dikenai sanksi sampai skorsing. Jika korban melapor ke polisi, itu haknya dan kami hormati itu,” katanya.

Data dari manajemen BLU Transjakarta, Benson adalah sopir bus transjakarta Koridor IX Pinang Ranti-Pluit dengan nomor BMP 042. Saat bus jalur khusus itu melaju di terowongan Universitas Kristen Indonesia, Cawang, Jakarta Timur, Rabu pagi antara pukul 09.00 dan 10.00, ekor bus menyenggol spion mobil Toyota Kijang Krista yang dikemudikan Safry. ”Terjadi serempetan dan sopir kami mungkin emosi. Benson memukuli pengemudi Toyota di depan Halte BNN. Petugas kami di lokasi itu segera mengantar korban ke RS Mitra Jatinegara,” ujar Akbar.

Kepala Wilayah Lalu Lintas Jaktim Komisaris Sudarsono membenarkan adanya peristiwa itu, tetapi baik pelaku maupun korban belum ada yang membuat laporan resmi.

Tulus Abadi dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mengatakan, tingkah laku buruk sopir bus transjakarta, seperti suka mengebut, memang dikeluhkan banyak pengguna bus. ”Ini karena standar kualifikasi rekrutmen sopir bergeser. Ada informasi yang masuk ke YLKI, kalau dulu tingkat pendidikan calon sopir minimal harus SMA, sekarang ada yang SMP,” katanya.

Terkait terbengkalainya sarana dan prasarana busway, menurut Tulus, itu berhubungan dengan terbatasnya wewenang BLU Transjakarta. ”Soal halte, jalan, atau jembatan, perbaikannya lintas instansi, dan itu memerlukan waktu. Rusak sekarang, perbaikannya baru bisa dilakukan tahun depan,” kata Tulus.

Tulus yang juga anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta menegaskan, perlu ada kebijakan untuk memperluas kewenangan BLU. Namun, pemerintah sebagai regulator harus mampu mengemban tugas sebagai pengawas. (NEL/WIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com