DENPASAR.KOMPAS.com - Munculnya ancaman teror melalui SMS menjelang vonis Abu Bakar Ba'asyir menjadi perhatian serius Kodam IX Udayana. Meski tidak menyebut Bali sebagai sasaran, Pangdam IX Udayana Mayjend Leonard tetap mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Kodam IX Udayana telah menjalin koordinasi dengan aparat keamanan yang berada di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa tenggara Timur untuk meningkatkan kewaspadaan. "Salah satunya dengan mengefektifkan fungsi intelijen melalui rapat Komunitas Intelijen Daerah (Kominda)," kata Leonard di Makodam IX Udayana, Selasa (14/6/2011).
"Saya pimpin langsung Rapat Kominda itu. Sejauh ini belum ada indikasi apa-apa di Bali. Karena kecenderungan, dari awal persidangan Abu Bakar Ba'asyir teror-teror seperti itu sudah ada. Tapi, meski belum ada indikasi, bukan berarti kita lengah. Tetap harus antisipasi," imbuhnya.
Dalam mengawasi situasi keamanan Bali, Kodam IX Udayana tetap berkoordinasi dengan Polda Bali. Dari pantauan Kodam IX Udayana, sejauh ini belum ditemukan indikasi teror di Pulau Dewata.
"Bali sampai sejauh ini steril. Kita belum memonitor apakah Bali masuk atau tidak. Kalau pun tidak, kita tetap harus melakukan antisipasi," tegas Leonard.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.