Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KRL Belum Tahu Jadwal Uji Coba

Kompas.com - 18/06/2011, 03:45 WIB

BOGOR, KOMPAS - Belum semua penumpang kereta rel listrik Jabodetabek mengetahui perubahan pola perjalanan KRL yang akan diujicobakan pada Sabtu (18/6) ini. Padahal, uji coba tersebut juga akan langsung diikuti dengan perubahan jadwal dan perubahan tarif kereta rel listrik.

Di Stasiun Bogor belum terlihat adanya pemberitahuan mengenai uji coba perubahan pola perjalanan itu. Beberapa penumpang yang sedang menunggu di stasiun itu juga mengaku belum mengetahui rencana uji coba penerapan pola perjalanan yang hanya mengenal dua kelas, yakni ekonomi dan commuterline (nonekonomi).

Perubahan itu diikuti dengan penghapusan KRL Pakuan Ekspres Bogor-Jakarta yang biasanya hanya berhenti di stasiun tertentu. Perubahan itu juga diikuti perubahan tarif, yakni Rp 9.000 untuk commuterline. Sebelumnya, KRL AC Ekonomi Rp 5.500 dan KRL Pakuan Ekspres Rp 11.000, sementara tarif kelas ekonomi tetap Rp 2.000. Setiap hari ada sekitar 35.000 penumpang berangkat dari Stasiun Bogor pada hari kerja.

”Saya tahunya hanya ada perubahan tanggal 2 Juli. Kalau tanggal 18 Juni, saya enggak tahu. Pengumumannya juga enggak ada,” tutur Dayat (47), warga Ciomas, Kabupaten Bogor, yang bekerja di Jakarta, Jumat (17/6).

Dia mengaku menyambut baik perubahan pola itu karena berharap kondisi KRL yang padat pada jam berangkat dan pulang kerja akan sedikit melonggar karena ada tambahan KRL Pakuan Ekspres yang kini berhenti di setiap stasiun. Menurut dia, kenaikan tarif dari Rp 5.500 menjadi Rp 9.000 memang cukup tinggi, tetapi tetap lebih hemat ketimbang ia harus naik bus.

Untuk rute Bogor-Kalibata (Jakarta Selatan), Dayat mengaku harus mengeluarkan uang Rp 11.000 sekali jalan, dengan tiga kali ganti kendaraan. Selain itu, waktu tempuh dengan KRL lebih cepat, yakni sekitar 45 menit, sedangkan dengan bus ia harus menyisihkan waktu dua jam perjalanan karena lalu lintas padat. Dia hanya berharap perubahan itu juga diikuti perbaikan kualitas layanan.

Wakil Kepala Stasiun Bogor FS Budiman menuturkan, pengumuman uji coba dilakukan melalui pengeras suara. Namun, untuk pelaksanaan perubahan pola perjalanan KRL pada 2 Juli, pihaknya sudah memasang sejumlah spanduk. Sementara ini, kata dia, uji coba masih dilakukan sehari pada 18 Juni dan setelah itu kembali pada jadwal semula.

”Tiket untuk commuterline belum kami terima sehingga, untuk uji coba tanggal 18 Juni, kami akan menggunakan tiket Pakuan Ekspres yang distempel tarif Rp 9.000,” ujarnya.

Menurut dia, dengan perubahan itu, ada peningkatan jumlah perjalanan dari biasanya satu jam empat KRL menjadi lima KRL.

”Kami mencoba melihat sisi positif. Selama ini KRL ekspres untuk kalangan tertentu; dengan commuterline, kantong penumpukan penumpang bisa sedikit teratasi,” tuturnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com