Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow, Dinner In The Sky...

Kompas.com - 22/06/2011, 16:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah Dinner in The Sky (DITS) bermula di Belgia pada tahun 2007. Sebagai bagian dari proses inagurasi 22 pemilik restoran muda di Eropa dalam mendapatkan “topi putih chef” mereka, alih-alih melakukannya dengan cara yang biasa, Hakuna Matata yang bertindak sebagai communication agency dan The Fun Group selaku penyedia penyewaan crane di  berbagai taman hiburan di Eropa, memilih untuk menggelarnya dengan sebuah langkah terobosan yang unik.

Konsep yang diusung adalah dengan menempatkan dinner table yang berisi 22 pemilik restoran muda tersebut, pada ketinggian puluhan meter dengan memakai crane sebagai penyangga dan penopang. Ternyata konsep kreatif tersebut mendapatkan tanggapan positif dari beragam pihak dan empat tahun sesudahnya telah berhasil menyebar dan diadopsi oleh 32 negara di seantero penjuru dunia.

Tidak lama lagi, Dinner in The Sky akan segera hadir di Indonesia dengan mengambil lokasi di Pecatu Cliff, Bali. Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara dari jaringan DITS global yang tersebar di lebih dari 30 negara di dunia. Rencananya PT Luxedestination Twentyteen akan bertindak sebagai partner.

Oleh karena itu, pada Kamis (16/6/2011), bertempat di Helipad Sahid Hotel digelar Sunset Press Conference for Dinner In The Sky yang dihadiri oleh Dewi Moesdiono dan Ananto Harjokusumo selaku perwakilan dari PT Luxedestination Twentyten.

“Dipilihnya Bali sebagai lokasi DITS Indonesia bukan tanpa alasan. Posisi Bali sebagai pusat wisata internasional yang identik dengan nuansa entertainment yang kental, selaras dengan core business DITS yang berorientasi pada aspek business and pleasure," kata Dewi.

Dewi melanjutkan hal inilah yang akhirnya mendorong DITS Indonesia menghadirkan beragam layanan yang mampu memberikan pengalaman sensasional, luar biasa dan tidak terlupakan seperti cocktail in the sky, wedding in the sky, meeting in the sky, sunset dinner in the sky ataupun fireworks in the sky.

"Semua kegiatan tersebut akan dilakukan di atas ketinggian 50 meter dimana nantinya akan terdapat meja yang ditambatkan pada sebuah crane yang mampu menopang dengan standar keselamatan dan kenyamanan sangat tinggi,” ungkap Dewi Moesdiono.

Selain ekslusivitas dalam merasakan pengalaman sensasional yang tidak terlupakan, faktor lainnya yang membuat DITS menjadi sedemikian fenomenal seperti sekarang adalah soal keselamatan. “Kami tidak berkompromi terhadap kesalahan sekecil apapun. Standar keselamatan yang dimiliki oleh DITS sudah memenuhi standar yang dipunyai pemerintah Jerman," Ananto Harjokusumo.

Selain itu, menurut Ananto, sebagai produk yang berasal dari Belgia, keseluruhan standar keselamatan yang ada telah melalui pengawasan ketat dari pemerintah Belgia, yang diwakili oleh Rheinland TUV.

"Semua detail diperhatikan dengan seksama dan teliti. Itu semua semata-semata dilakukan guna memastikan bahwa pemakai jasa DITS akan menerima pelayanan yang maksimal, nyaman dan aman. Dengan semua capaian tersebut tidaklah heran apabila DITS mampu memperoleh izin operasi di negara-negara yang terkenal memiliki standar pengawasan keselamatan yang sangat ketat, seperti Denmark, Kanada, Australia maupun juga Israel," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com