Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekerasan Perempuan, DKI Peringkat Tertinggi

Kompas.com - 04/07/2011, 16:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta menduduki peringkat tertinggi dibandingkan daerah lainnnya dalam hal angka kekerasan terhadap perempuan. Pada semester pertama tahun 2011, tercatat sebanyak 395 kasus kekerasan terhadap perempuan.

"Banyaknya kasus tersebut dikarenakan juga DKI adalah wilayah transit bukan hanya sekadar Ibu Kota. Jadi, belum tentu yang menerima kekerasan di Jakarta itu asli warga Jakarta, karena ini memang Ibu Kota jadi pasti akan banyak," kata Wakil Ketua Komisi Nasional Perempuan, Ninik Rahayu di Jakarta, Senin (4/7/2011).

Untuk mengurangi tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, DKI mencoba melakukan upaya-upaya yang optimal dalam penanganannya. Beberapa upaya tersebut yakni alokasi anggaran yanglebih besar dibandingkan dengan provinsi lain, penguatan kelembagaan di tiap wilayah dan terobosan berupa pembentukan Pusat Informasidan Konsultasi (PIK) Keluarga.

"PIK Keluarga baru ada di Jakarta, ini terobosan bagus. Ini selalu saya bawa dan contohkan di wilayah lain," ujar Ninik.

Kepala BPMPKB DKI, Asep Syarifudin, mengatakan, pengaduan terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama 2011 sudah mencapai sekitar 300 kasus. Sedangkan pada tahun 2010, pengaduan mencapai 1.200 kasus dalam setahun.

"Kami harapkan tahun ini bisa menurun dibandingkan tahun lalu. Kami perkirakan tahun ini bisa ditekan hingga 800 kasus saja," tuturnya.

Menurutnya, setiap perencanaan pembangunan harus memperhatikan perempuan dan harus menjaga perempuan. Bahkan istri Gubernur DKI, Hartati Fauzi Bowo meraih anugerah Manggala Eka Praya, yakni kepedulian TPPKK mengantisipasi kegiatan perempuan khususnya menekan angka kelahiran.

"Angka kelahiran di Jakarta kini sudah mencapai 1,9 TFR (Total Fertility Rete). Angka tersebut sudah menurun yang awalnya 2,1 TFR. Ini sudah melebihi target seharusnya 1,9 ini dicapai pada 2012 mendatang, tapi kami 2011 ini sudah bisa mencapainya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com