Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponpes Selalu Dijaga Ketat

Kompas.com - 15/07/2011, 09:41 WIB

BIMA, KOMPAS.com — Pondok Pesantren Umar bin Khattab di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, sudah lama menutup diri. Setiap hari para santri menjaga ponpes tersebut dengan senjata tajam.

Para santri tersebut berjaga di setiap jalan masuk ke ponpes. "Mereka juga jarang tersenyum atau bahkan bertegur sapa dengan warga, apalagi dengan polisi," kata Bupati Bima Ferry Zulkarnaen di Bima, Jumat (15/7/2011).

Seperti diketahui, sebuah ledakan bom yang menewaskan salah satu pengurus Ponpes Umar bin Khattab, Adnan Firdaus, terjadi pada Senin. Polisi pun baru bisa masuk ke ponpes untuk memeriksa kejadian itu pada Rabu sore bersama tokoh masyarakat dan agama setempat. Polisi semula dihalang-halangi oleh santri ponpes tersebut.

Pada Kamis, polisi menemukan berbagai barang bukti yang dipersiapkan untuk melakukan serangan ke kantor polisi. Barang bukti yang ditemukan, antara lain, 26 bom molotov, 150 anak panah, 30 pedang, serta sejumlah buku dan VCD tentang jihad.

Menurut Ferry, Ponpes Umar bin Khattab mendaftarkan diri ke Kementerian Agama pada 2004. Namun, tahun-tahun berikutnya tidak pernah melapor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com