Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendamping Posyandu Jadi Sasaran

Kompas.com - 22/07/2011, 03:09 WIB

Garut, Kompas - Pendamping posyandu di Kabupaten Garut jadi sasaran kekecewaan warga pasca-penghentian sementara jaminan kesehatan masyarakat daerah di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Slamet, Garut. Pendamping posyandu diminta mengupayakan dana jamkesda diberlakukan kembali.

”Semua pendamping jadi sasaran kemarahan dan kekecewaan warga karena kami yang bersinggungan langsung dengan mereka. Padahal, tugas kami hanya membantu warga yang hendak berobat ke rumah sakit. Semua kewenangan ada di RSUD Dokter Slamet dan Pemerintah Kabupaten Garut,” kata Koordinator Kader Posyandu di RSUD Dokter Slamet Kabupaten Garut Atang Suryana, Kamis (21/7).

Atang mengatakan, banyak warga yang didampinginya mengeluhkan penghentian jamkesda yang diberlakukan sejak 15 Juli 2011. Alasannya, warga tidak punya biaya untuk memeriksakan kesehatannya karena keterbatasan ekonomi. Padahal, pemeriksaan rutin harus terus dilakukan, seperti penderita tuberkulosis, kanker, dan talasemia.

”Kami ikut bingung karena tidak tahu harus melakukan apa, sementara kondisi penderita semakin parah. Kami berharap masalah ini segera diselesaikan,” katanya seraya menjelaskan bahwa terdapat sekitar 25 pendamping di RSUD Garut.

Hal yang sama dikatakan Tina (44), kader posyandu Kampung Awicarang, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut. Ia mengaku serba salah karena terus didesak warga yang hendak kemoterapi kanker. Berbagai upaya telah dilakukan, tetapi tidak membuahkan hasil.

”Selain pasien kemoterapi, banyak warga yang saya dampingi juga harus segera mendapatkan pelayanan kesehatan,” ujar Tina.

Penghentian sementara jamkesda sebab Pemkab Garut belum menemukan formula tepat membayar tunggakan Rp 23 miliar. Direktur RSUD Dokter Slamet Maskut Farid mengatakan terpaksa menghentikan jamkesda karena pembengkakan biaya operasional rumah sakit. Hingga kini, ia masih menunggu niat baik Pemkab Garut guna membayar tunggakan. ”Sangat berat bagi kami kalau terus memaksakan pelayanan jamkesda. Imbasnya bisa memengaruhi keseluruhan pelayanan kesehatan di RSUD Garut,” katanya. (CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com