Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Railbus, Transportasi Alternatif Masa Depan

Kompas.com - 27/07/2011, 04:32 WIB

Solo, Kompas - Keberadaan railbus di Kota Solo, Jawa Tengah, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian dengan makin lancarnya mobilitas masyarakat. Selain itu, railbus dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata.

Hal ini dikatakan Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang meresmikan peluncuran railbus di Kota Solo yang diberi nama Batara Kresna, Selasa (26/7). Nama Batara Kresna diambil karena melambangkan sosok Kresna yang suka pada keadilan dan senang membahagiakan orang. ”Ini komitmen pemerintah dalam peningkatan pelayanan jasa transportasi massal,” kata Freddy.

Railbus adalah bus yang berjalan di atas rel. Di Solo, railbus akan difungsikan sebagai moda transportasi massal dengan rute Solo-Wonogiri mulai dari Stasiun Purwosari melewati perlintasan kereta yang sebidang dengan jalan raya. Di Indonesia, satu-satunya jalur kereta api yang lewat pusat kota dan sebidang dengan jalan raya serta masih aktif digunakan hanya ada di Solo.

”Untuk jangka panjang kami berharap railbus dapat keliling Solo Raya melayani masyarakat,” kata Freddy.

Wali Kota Solo Joko Widodo mengatakan, railbus sangat berguna mengantisipasi transportasi massal 30-40 tahun ke depan. Selain railbus, Solo telah memiliki Batik Solo Trans, dan ke depan akan membangun moda transportasi trem untuk mengatasi kemacetan di dalam kota.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Tunjung Inderawan mengatakan, railbus yang dibuat PT Industri Kereta Api (Inka), Madiun, tahun 2009-2010 ini menelan biaya Rp 17 miliar yang bersumber dari APBN. PT Inka menangani mulai dari rancang bangun, fabrikasi, pengujian statis-dinamis, hingga kelaikan operasinya.

Railbus berkapasitas 160 orang merupakan yang pertama beroperasi di Pulau Jawa. Railbus ini dilengkapi fasilitas pendingin, tempat duduk yang bagus, dan rak bagasi untuk penyimpan barang.

”Operasionalnya ditangani PT Kereta Api untuk memenuhi kebutuhan warga Solo, Sukoharjo, dan Wonogiri,” kata Tunjung.

Direktur Komersial PT Kereta Api Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan, untuk bisa dioperasikan di eks Karesidenan Surakarta pihaknya butuh dukungan dana dari pemerintah. ”Kami siap dengan masinis, kondektur, juru peninjau rel, peninjau jalan, hingga pengatur perjalanan kereta api,” kata Sulistyo. (eki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com