Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengantre BBM Kerap Baku Hantam

Kompas.com - 28/07/2011, 16:45 WIB

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Panjangnya antrean pembeli bahan bakar minyak di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kerap menimbulkan keributan.

Pengelola stasiun pengisian bahan bakar untuk umum mengeluhkan pertengkaran bahkan perkelahian pengantre solar itu. Diarto Trisno, Manajer SPBU Jalan Mahir Mahar, Palangkaraya, Kamis (28/7/2011), mengatakan, keributan terjadi karena pengantre ingin saling mendahului.

"Antrean panjang. Jarak sesama kendaraan sudah sangat mepet. Kalau sudah bertengkar, ada yang sampai kejar-kejaran," ujarnya. Pernah ada pengantre yang sudah naik pitam mengeluarkan golok. Untungnya, ia belum sempat melukai dan dapat ditangkap lalu dibawa ke kantor polisi terdekat.

Kemungkinan yang amat dikhawatirkan adalah jika sopir yang bertengkar mengajak kawan-kawannya. "Padahal, harga solar hanya berapa. Tidak sesuai dengan kerugian kalau mobil saling menyerobot dan terjadi perkelahian," kata Diarto.

Dalam sebulan, bisa terjadi tiga kali keributan semacam itu. Diarto pernah mendengar, di SPBU lain ada petugas keamanan yang ditusuk karena hendak menertibkan antrean.

"Kendaraan saling menyerobot sehingga amat rawan menimbulkan keributan," ujarnya. Menurut Kabulat Tarung, Manajer SPBU Jalan Tjilik Riwut, Palangkaraya, antrean panjang memang menimbulkan kerisauan mengenai masalah keamanan.

"Saya tak tahu berapa kali keributan bisa terjadi dalam kurun waktu tertentu. Namun, keributan, misalnya, muncul karena mobil tersenggol," ujarnya.

Para sopir pun bertengkar. Kabulat menambahkan, dua bulan lalu ada sopir kendaraan diesel yang menabrak pagar pembatas karena belum kebagian solar tetapi SPBU sudah ditutup.

"Antre lama, matahari bersinar terik, hawa panas, emosi pun sangat mudah terpancing," ujarnya. Hingga saat ini, tutur Kabulat, belum ada keributan yang menggunakan senjata tajam.

Para petugas SPBU hanya bisa bersabar menghadapi konsumen. "Para pembeli harus tetap dilayani. Saya minta pembeli solar pun bersabar. Sama-sama antre dan butuh solar," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com