Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerbang SDN Bambu Apus 04 Dibuka Paksa

Kompas.com - 28/07/2011, 22:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerbang SDN 04 Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dibuka paksa aparat Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur, Kamis (28/7/2011). Gerbang itu sebelumnya digembok sejak Rabu (27/7/2011) oleh sejumlah orang tua/wali murid.

Buka paksa dilakukan dengan bantuan personel Kepolisian Sektor (Polsek) Metro Cipayung, Satuan Polisi Pamong Praja, dan TNI.

Penggembokan yang dilakukan oleh forum wali murid itu, sempat menghambat kegiatan belajar mengajar sekitar 500 siswa.

Pihak Suku Dinas Pendidikan membongkar gembok menggunakan linggis, dan disaksikan para orang tua murid tanpa perlawanan.

"Gembok ini kami buka, karena sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa. Aksi orangtua murid ini tidak perlu diekspresikan seperti ini, karena yang rugi adalah anak-anak mereka juga. Masih ada cara lain untuk mengatasi persoalan, tidak perlu dengan anarkis seperti ini," ujar Abdul Rasyid, Kepala Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Timur.

Orang tua murid pun diminta untuk lebih bersabar, terkait masalah tuntutan mereka untuk menggeser kedudukan Rotua Siregar yang sudah empat tahun menjabat sebagai Kepala SDN 04 Bambu Apus.

Rotua sendiri merasa tidak setuju dengan aksi penggembokan yang dilakukan oleh para wali murid. "Kami marah atas penggembokan ini. Aksi ini sudah menghalangi hak para siswa untuk belajar," kata Rotua

Ia menambahkan, Sudin Dikdas Jaktim telah menegur keras koordinator aksi, Murtono Pontoh, yang merupakan mantan Ketua Komite Sekolah. Pihaknya juga melaporkan aksi ini ke Polsek Metro Cipayung, karena dinilai telah mengganggu ketertiban umum, dan dianggap telah menghalangi kegiatan belajar mengajar.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Rabu (27/7/2011) kemarin sejumlah wali murid menggembok gerbang sekolah. Tujuan aksi ini pun berkaitan dengan tuntutan, agar kepala sekolah diturunkan atau diganti secepatnya, karena dianggap tidak bekerja dengan baik dan penyelewengan dana BOS. (Clarisa Mutriafica)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com