Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diragukan Program E-KTP Tuntas 100 Hari

Kompas.com - 05/08/2011, 20:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI telah menetapkan waktu 100 hari sebagai target penyelesaian pembuatan KTP elektronik (e-KTP) di setiap kelurahan. Namun, target itu diragukan dapat terpenuhi.

Keraguan itu disampaikan Jaelani, Wakil Lurah Mampang, Jakarta Selatan, kepada Kompas.com, Jumat (5/8/2011). Menurut Jaelani, hasil uji coba dalam dua hari terakhir menunjukkan, perbandingan jumlah penduduk dengan tenggat waktu yang diberikan dirasa belum berimbang.

"Hasil uji coba kemarin, proses untuk satu orang makan waktu lima menit. Kalau cuma 100 hari kayaknya belum cukup," tutur Jaelani.

Lamanya proses dikarenakan setiap warga yang dipanggil harus lebih dahulu diverifikasi datanya. "Selanjutnya setiap warga harus cap 10 jarinya, kemudian cap dua jempol," ujar Jaelani. Proses selanjutnya adalah pemotretan dan ditutup dengan pengecekan mata dengan perangkat yang disediakan.

Jaelani lantas memerinci. Dengan waktu proses e-KTP selama lima menit per orang, dalam sehari (bila dihitung 10 jam kerja), pihaknya baru mampu menyelesaikan 120 KTP. "Rencananya, kami kerja tujuh hari seminggu, Sabtu-Minggu juga masuk. Artinya, dalam sebulan baru sekitar 3.600 warga," urai Jaelani. Dengan jumlah warga yang harus diproses berkisar 15.000 orang, ia pesimistis semuanya bisa diselesaikan dalam 100 hari.

"Idealnya bisa 4.500 warga dalam sebulan," katanya.

Jaelani berharap aparat kelurahan dapat lebih cepat beradaptasi dengan perangkat pembuatan e-KTP guna mempercepat waktu proses. "Moga-moga kalau sudah terbiasa petugas kami bisa mempersingkat jadi tiga menit per orang," katanya.

Alasan lain yang membuatnya pesimistis adalah faktor kesibukan dan sikap mental warga Jakarta. "Misalnya sehari kita panggil 150 orang. Mungkin yang datang cuma 100 orang. Mungkin ada yang sibuk kerja, bisa juga karena banyak alasan lain untuk abaikan panggilan," terang Jaelani.

Karena itu, Jaelani belum yakin mampu menyelesaikan proses pembuatan e-KTP tepat waktu. Kalaupun petugas cukup terampil dalam penggunaan perangkat, dukungan yang kurang maksimal dari warga bisa berakibat tidak tercapainya target 100 yang ditetapkan pemerintah.

Faktor bulan puasa juga dipandangnya dapat cukup berpengaruh. "Kita kasihan juga kalau orang harus antre sampai sore untuk buat KTP. Mereka, apalagi ibu-ibu, kan perlu bersiap-siap dan memasak buat buka puasa," ujar Jaelani.

Kelurahan Mampang, menurut Jaelani, sudah siap melaksanakan program e-KTP. Perangkat sudah lengkap dan uji coba telah dilaksanakan. "Tinggal menunggu perintah dinas dukcapil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com