Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Tukar Uang Disisipi Uang Palsu

Kompas.com - 05/08/2011, 21:52 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Kantor Bank Indonesia (BI) Malang mengingatkan agar masyarakat yang menggunakan jasa penukaran uang jalanan waspada. Sebab, bisa terbuka kerawanan menjadi korban penukaran uang palsu.

"Di antara uang yang ditukarkan dalam bendelan, pada saat konsumen lengah tidak menghitung bendelan uang receh yang ditukarkan, bisa saja diselipi selembar atau beberapa lembar uang palsu," kata Kepala Kantor BI Malang Totok Hermiyanto, Jumat (5/8/2011) di Malang, Jawa Timur.

Keluhan mengenai adanya praktik penipuan pada pasar penukaran uang di jalanan muncul dan diterima BI. "Korbannya biasanya konsumen penukaran uang yang menukar sambil di atas kendaraan. Tergesa-gesa atau tidak menghitung jumlah uang hasil penukaran," katanya.

Cara yang terbaik adalah dengan mencegahnya, yakni dengan menukarkan pada outlet penukaran uang resmi BI dan bank-bank lain mitra BI. Seluruhnya, di Malang saja ada 30 outlet (loket) yang disediakan oleh BI bekerja sama dengan bank untuk melayani kebutuhan uang receh masyarakat. Tempat penukarannya juga tersebar di kantor-kantor bank sehingga tak perlu mengantre di kantor BI.

Penukaran yang lebih aman, menurut Totok, adalah mengambil di ATM.

Tahun 2011 ini BI Malang telah bekerja sama dengan 19 bank umum dan 11 BPR (bank perkreditan rakyat) di wilayah Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. Mereka diminta membantu penukaran uang pecahan kecil Rp 10.000 Rp 20.000 di outlet kantor bank-bank umum dan BPR. Masing-masing BPR menyediakan maksimal Rp 150 juta per minggu dan Rp 1,2 miliar per minggu untuk bank umum.

BI Malang sudah meminta kesiapsiagaan bank umum dan BPR untuk semaksimal mungkin melayani ketersediaan uang bagi masyarakat. "BNI, misalnya, menyediakan layanan transfer bagi pengusaha SPBU agar tidak perlu membayar uang tunai saat menebus BBM ke Pertamina," tutur Totok.

Tahun ini, jumlah penukar uang pecahan kecil Rp 1.000 Rp 20.000 di KBI Malang diperkirakan mencapai 7.800 penukar dengan nominal sampai Rp 220 miliar. Angka jumlah uang meningkat berdasarkan perhitungan tahun lalu sebesar 46 persen meski jumlah penukar menurun 6 persen. Ini terjadi karena kini KBI telah dibantu lebih banyak bank umum dan BPR dalam menyediakan outlet penukaran, dari semula 13 bank umum menjadi 19 bank umum, dan dari 3 BPR yang melayani menjadi 11 BPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com