Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Kediri Diprotes Penukar Uang

Kompas.com - 09/08/2011, 14:27 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com - Ratusan warga yang  memprotes kebijakan pembatasan jumlah uang pada penukaran uang baru di Bank Indonesia (BI) Kediri, Selasa (9/8/2011). Menurut warga yang sudah mengantre sejak Subuh itu, kebijakan tersebut cukup mendadak.

Pada kebijakan yang baru diberlakukan hari ini itu, setiap orang hanya boleh menukarkan satu bundel uang baru untuk satu jenis pecahan. Perubahan itu disampaikan oleh petugas pengamanan penukaran uang saat massa sudah berkumpul di depan kantor BI.

Sebelum ini, yang berlaku adalah pembatasan untuk uang pecahan di bawah Rp 20.000. Misalnya, batas maksimal penukaran uang untuk pecahan Rp 20.000 adalah Rp 4 juta, pecahan Rp 10.000 sebesar Rp 2 juta, pecahan Rp 5.000 sebesar Rp 1 juta, pecahan Rp 2.000 sebesar Rp 400.000 serta pecahan Rp 1.000 sebesar Rp 200.000. Artinya untuk pecahan di bawah Rp 20.000, setiap orang maksimal mendapatkan dua bundel.

"Saya tadi melihat pengumuman ketentuan penukaran uang yang ditempel itu masih berlaku seperti sebelumnya. Ini kok diubah mendadak," kata Anang, seorang penukar uang yang memprotes.

Ia berharap, pembatasan itu tidak diberlakukan saat ini karena dia dan banyak orang lain dari karesidenan Kediri sudah mengantre sejak pagi.

Anang juga mempertanyakan, mengapa pembatasan itu hanya berlaku bagi warga biasa, sementara para penjual jasa penukaran uang bisa leluasa mendapat uang. 

"Kalau kami kenapa dibatasi, sedangkan mereka yang jualan (jasa tukar uang) di pinggir jalan tetap dapat beroperasi. Uang dari mana mereka," kata warga Plosoklaten Kediri ini.

Hal senada disampaikan oleh Marlinda, penukar lainnya. Warga Tulungagung ini mengaku kecewa lantaran jauh-jauh datang dan lama mengantre namun ia tidak mendapat sesuai harapannya.  

"Percuma dong ngantre sebegitu lamanya, tapi uang tidak tertukar semua. Kecewa banget pokoknya," kata Marlinda.

Aksi warga itu sempat membuat proses penukaran uang tersendat. Sebab, baik warga dan petugas saling bersikukuh. Akhirnya, warga lainnya yang masih berharap mendapat pelayanan penukaran uang, melerai kedua pihak.

Saat dikonfirmasi, Deputi Pimpinan BI  Bidang Sistem Pembayaran Derry Rosianto, menjelaskan, kebijakan pembatasan itu bertujuan member kesempatan warga lain untuk mendapatkan uang baru.

"Namanya protes itu biasa. Tetapi yang perlu kami tekankan bahwa kami bukan membatasi, namun memeratakan kesempatan pada masyarakat lain," kata Derry Rosianto.

Proses penukaran uang yang hanya dua kali dalam seminggu, yaitu hari Selasa dan Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com