Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

September, Tender Fisik MRT Dimulai

Kompas.com - 09/08/2011, 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada awal September ini, tender konstruksi fisik MRT Jakarta direncanakan akan dimulai. Konsep yang akan digunakan nantinya adalah konsep design and build sehingga pelaksanaan tender akan berlangsung lama.

"Konsep ini mengharuskan kontraktor menawarkan penyelesaian desain yang belum selesai, artinya membuat proses perencanaan desain dasar menjadi konsep desain yang utuh," ujar Direktur Fungsi Korporasi PT MRT Jakarta, Eddi Santosa, di Jakarta, Selasa (9/8/2011).

Nantinya, kontraktor diberi waktu selama empat bulan untuk menyiapkan proposal teknis terkait hal itu. Kemudian, akan dievaluasi oleh PT MRT Jakarta selama dua bulan untuk menentukan pemenang lelang tersebut.

Pada Juli 2012, pengerjaan berupa penggalian tanah akan dimulai. Namun sebelumnya, pada April 2012 akan diumumkan pemenang lelang dilanjutkan dengan persiapan kontrak kerja dan persyaratan administrasi pada Mei 2012.

Saat ini, disebut-sebut ada delapan perusahaan yang telah lolos seleksi prakualifikasi. Namun pihak PT MRT Jakarta masih belum mau berkomentar karena jumlah dan daftar perusahaan belum diterima oleh mereka.

Paket pekerjaan fisik proyek MRT dibagi menjadi enam paket untuk dikerjakan enam kontraktor. Paket tersebut terbagi dalam tiga paket fisik permukaan tanah dan tiga paket fisik bawah tanah.

Berikut ini rincian tiga paket fisik permukaan tanah tersebut dimulai dari depo Lebak Bulus hingga Fatmawati. Paket kedua adalah dari Blok M hingga Al-Azhar. Kemudian paket ketiga dari Patung Pemuda hingga Senayan.

Paket fisik bawah tanah, PT MRT Jakarta juga terdiri dari tiga paket, yakni paket pertama dari Senayan sampai Istora. Paket kedua, yaitu dari Setiabudi hingga Bendungan Hilir.

Selanjutnya paket ketiga mulai dari Dukuh Atas hingga Bundaran HI. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Teknik PT MRT Jakarta, Rachmadi, mengatakan, ada syarat yang harus dipenuhi kontraktor saat mengebor tanah untuk membuat terowongan. Selama proses itu, tidak boleh ada kebisingan atau getaran yang mengganggu masyarakat dan menyebabkan tanah retak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com