Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Sungai Martapura Longsor

Kompas.com - 14/08/2011, 20:40 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Siring Sungai Martapura sepanjang sekitar 20 meter dengan lebar 7 meter, di Kelurahan Pangambangan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (13/8/2011) dini hari, longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun lima rumah warga yang berdiri di bantaran terperosok masuk ke sungai.

Longsornya siring juga menyebabkan sekitar 20 rumah lainnya kini berada di daerah rawan. Rumah-rumah tersebut umumnya berdiri dengan ditopang oleh kayu-kayu yang menancap ke bibir sungai. Jumlah pasti kerugian masih dalam penghitungan dan diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Selain rumah, longsor juga menyebabkan badan jalan kampung yang berada di bantaran sungai itu terputus.

Kepala Bandan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalsel, Zainal Arifin, memperkirakan siring itu longsor akibat erosi. Daerah yang longsor juga merupakan tempat pertemuan air, sehingga tanahnya labil.  

"Kemungkinan tanahnya labil. Menurut tokoh masyarakat setempat, dulu daerah sepanjang siring itu merupakan tempat untuk bercocok tanam. Terjadi pengikisan perlahan-lahan. Lebar sungai yang semula hanya 10-20 meter pun kemudian bertambah lebar hingga 50 meter. Namun seiring pertambahan penduduk banyak warga yang kemudian bermukim di wilayah itu" , ujar Zainal Arifin.

Untuk sementara warga yang rumahnya rusak menginap di rumah tetangga. Pemerintah Kota Banjarmasin sendiri masih akan berkoordinasi dengan pihak terkait guna menangani masalah ini, karena sebelumnya warga meminta ada upaya merelokasi terhadap rumah-rumah yang berdiri di daerah berbahaya.

Hingga Minggu (14/8/2011) siang sejumlah warga juga masih mengevakuasi bagian rumah yang bisa diselamatkan dari dalam sungai. Menurut mereka, saat kejadian cuaca dalam kondisi bagus, hanya permukaan air sungai naik akibat pengaruh air pasang dari laut.

Saat kejadian warga keluar berhamburan, karena memang ada yang berteriak mengingatkan bahwa tanah akan longsor.

"Sayangnya, tidak ada harta yang sempat diselamatkan," ujar Masani, salah satu warga.

Masani dan warga lainnya juga menyebut, longsor kali ini juga disebabkan oleh pipa air milik perusahaan air minum daerah. Menurut warga pipa di lokasi sering bocor dalam sebulan terakhir. Kondisi inilah yang diduga memengaruhi kekuatan tanah.

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com