Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutlak, Kemenpera Harus Kerja Ekstra Keras

Kompas.com - 15/08/2011, 11:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) terkena pukulan telak. Betapa tidak, program pengadaan sejumlah 380 twin block rusunawa yang telah diprogramkan sejak 2010 silam terancam tak memenuhi target. Bahkan, bakal terjadi pengurangan jumlah unit dari target awal.

Kemenpera saat ini harus bekerja ekstra demi menuntaskan proyek rusunawa tersebut. Awalnya, pemerintah menargetkan membangun 380 menara rusunawa (twin block) pada 2010-2014. Namun, belakangan karena alasan kucuran dana dan batas waktu pemerintah yang semakin dekat, Kemenpera menyatakan hanya mampu menyediakan sejumlah 350 menara hingga akhir periode yang ditargetkan oleh Pemerintah.

"Memang, kontrak politik saya menargetkan 380 menara terbangun hingga akhir 2014. Namun, sepertinya pemerintah hanya mampu mengucurkan dana APBN untuk 350 menara hingga akhir 2012, sehingga sejumlah itu pula yang mampu kami bangun, namun kami akan berusaha mengajukan proposal penambahan dana guna mencapai 380 twin block pada 2014 mendatang," kata Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa kepada Kompas.com, Senin (15/8/2011).

Suharso menambahkan, proyek pembangunan rusunawa sebenarnya berjumlah 650. Sebanyak 380 dilaksanakan Kemenpera, 270 sisanya diserahkan pada dinas Pekerjaan Umum (PU). Pun, menanggapi target 100 menara yang seharusnya dirampungkan setiap tahunnya, Suharso mengatakan, bahwa sepanjang 2010 memang baru 49 twin block terbangun.

"Sedangkan sisa pembangunan 51 menara rusunawa yang tertumpuk akan digabungkan dengan pembangunan menara berikutnya yang dilaksanakan tahun ini dan akan dirampungkan semua hingga batas waktu yang ditargetkan pemerintah," tegasnya.

Terlepas dari pencapaian target per tahun tersebut, ia meyakinkan, bahwa hingga 2012 nanti jumlah yang akan terbangun hanya 350 twin block dengan melibatkan kontraktor swasta-BUMN di masing-masing wilayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com