Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Pasang AWS di Sejumlah Tempat

Kompas.com - 15/08/2011, 13:40 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Masyarakat diminta berhati-hati saat melintasi rel kereta api, khususnya perlintasan liar saat Lebaran. Hingga kini terdapat ratusan perlintasan rel liar atau tidak resmi di sejumlah titik di Jawa Timur.

Humas PT KAI Daops VIII Surabaya Sri Winarto, Senin (15/8/2011), mengatakan, secara keseluruhan di wilayah Daops VIII terdapat dua jenis perlintasan rel, yakni resmi memiliki pos dan petugas jaga serta ada palang pintunya. Sementara perlintasan liar tanpa palang pintu, pos, dan petugas jaganya.

"Masyarakat yang akan melintas melalui perlintasan liar diminta lebih hati-hati. Se bab rawan kecelakaan," katanya.

Di wilayah Daops VIII ada 917 perlintasan dengan perinician 656 titik resmi dan 261 perlintasan liar. Dibandingkan tahun lalu, jumlah perlintasan liar bertambah. Tahun lalu, ada sekitar 800-an perlintasan di wilayah Daops VIII, sedangkan yang baru mencapai 150 titik.

Biasanya perlintasan liar muncul ketika ada pengembangan permukiman baru sehingga muncul jalan baru yang relatif kecil, sehingga memilih melewati rel. Dinas Perhubungan Jawa Timur  telah memasang 40-50 alarm warning system (AWS) di perlintasan liar.

Alat itu dipasang di jalur utara, yakni Pasar Turi-Kapas, Bojonegoro, jalur tengah Surabaya-Mojokerto, dan jalur selatan Surabaya-Malang, Blitar.

Jadi kendati sebuah perlintasan tanpa palang pintu, alat itu mampu mendeteksi kedatangan kereta dan memberi peringatan dengan membunyikan suara dan menyalakan lampu.

Di Kabupaten Malang terdapat 39 perlintasan rel resmi, dan perlintasan liar sebanyak 15 titik. Di wilayah Kota Malang terdapat 36 perlintasan rel resmi dan 7 perlintasan rel liar. PT KAI menyiapkan berbagai antisipasi di titik liar itu agar tidak sampai terjadi kecelakaan fatal. Sebab pada Lebaran volume kendaraan diperkirakan tinggi, maka salah satu upaya menyiapkan tenaga ekstra untuk menjaga palang pintu liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com