Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Nasib Monas dan Monumen Proklamator

Kompas.com - 17/08/2011, 00:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Proklamator di Jalan Proklamasi, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, adalah salah satu lokasi penting dan bersejarah di Jakarta. Tempat yang dulunya adalah Jalan Pegangsaan Timur No. 56 ini bernilai historis tidak hanya karena merupakan lokasi kediaman Presiden pertama RI Soekarno.

Di tempat tersebut juga Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00. Pernyataan kemerdekaan inilah yang menjadi tonggak awal kehidupan bernegara Republik Indonesia.

"Titik awal kemerdekaan dimulai di sini," kata Moch. Abdoellah, pensiunan TNI yang sejak 1968 menjaga keamanan di kawasan tersebut, Selasa (16/8/2011).

Sebagai wujud apresiasi, pada tahun 1982, lokasi proklamasi kemerdekaan dan bekas kediaman Soekarno diubah menjadi taman dengan monumen proklamator dan tugu petir sebagai ikon historisnya.

Taman Proklamator selanjutnya dikelola oleh Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) DKI Jakarta. Pengelolaannya ditempatkan di bawah koordinasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monumen Nasional (Monas). Salah satu tujuannya tentu agar Tugu Proklamator menjadi aset historis, budaya, dan pariwisata bisa dijadikan satu paket dengan Monas dalam mendatangkan para pengunjung.

Sayangnya, kedua tugu tersebut boleh dikatakan berbeda nasib. Jika Monas selalu diramaikan oleh pengunjung dari dalam dan luar Jakarta, Taman Proklamasi justru sebaliknya. Sesekali memang ada kunjungan dari sekolah tertentu di wilayah Jakarta.

"Di sini (Taman Proklamasi) sepi pengunjung. Ramainya paling saat-saat menjelang peringatan HUT Proklamasi seperti sekarang," kata Narwadi, koordinator Pengelola Taman Proklamasi.

Menjelang peringatan tahunan HUT kemerdekaan RI, beberapa acara digelar di Taman Proklamator. Acara itu antara lain Napak Tilas Proklamasi dari Gedung Juang menuju Taman Proklamator dan Malam Renungan Kemerdekaan pada 16 Agustus serta Upacara Bendera peringatan HUT Kemerdekaan tiap tanggal 17 Agustus.

Narwadi mengakui, walaupun dikelola oleh satu UPT, belum ada paket tur wisata yang menyatukan kedua monumen. Walhasil, melimpahnya pengunjung ke Monas belum menular ke Taman Proklamator.

Menurut Narwadi, jika disediakan paket wisata gabungan antara Monas dan Taman Proklamasi, bukan tidak mungkin para pengunjung dari daerah maupun dari sekolah dan lembaga atau organisasi di Jakarta akan menyisihkan waktu berkunjung ke Taman Proklamasi. Apalagi tidak tersedia pendamping atau pemandu wisata sejarah di Taman Proklamasi. Menurut Narwadi, karena kurangnya pengunjung, pemandu baru akan didatangkan dari Monas bila ada kebutuhan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com