Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Boraks Meluas

Kompas.com - 24/08/2011, 04:12 WIB

Depok, Kompas - Peredaran bahan berbahaya yang dipakai untuk makanan semakin meluas di Depok. Tim gabungan kali ini menemukan beragam bahan berbahaya di Pasar Depok Jaya, Kota Depok. Temuan ini terjadi empat hari setelah ditemukan bahan serupa di Pasar Agung.

Bahan berbahaya yang ditemukan tim gabungan antara lain 97 lempeng boraks, 142 bungkus kerupuk mengandung pewarna tekstil rhodamin B, 9 bungkus cincau mengandung boraks, dan 1 bungkus bakso mengandung boraks.

”Bahan-bahan tersebut seharusnya hanya ada di toko bahan kimia, bukan di pasar tradisional,” kata Komisaris Suratno, Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Kota Depok, Selasa (23/8), di Depok, ketika melakukan inspeksi (sidak) mendadak di Pasar Depok Jaya.

Asal-muasal peredaran bahan berbahaya tersebut belum bisa dipastikan. Pedagang tidak mengetahui persis dari mana asal bahan berbahaya itu.

Temuan ini bukan yang pertama kali di wilayah Depok. Polisi akan membawa masalah ini ke ranah hukum.

Dalam sidak kali ini, turun 30 personel dari kepolisian, petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Depok, serta petugas Dinas Kesehatan Depok. Sidak dimulai pukul 10.00. Tidak ada perlawanan dan penolakan dari pedagang ketika mereka menyita bahan berbahaya tersebut.

Bahan berbahaya ini disimpan di lantai dasar Blok G, Pasar Depok Jaya. Pedagang secara terbuka menjual bahan berbahaya ini di lapak mereka. Kebanyakan penjual bahan tersebut merupakan pedagang bumbu masak dan sayur-mayur.

Boraks adalah bahan pembersih lantai, pengawet kayu, dan pembuat kaca yang seharusnya hanya boleh dijual di toko bahan kimia.

Boraks ini sering disalahgunakan sebagai campuran bahan makanan, seperti bakso, mi basah, cincau hitam, dan lontong. Dampak mengonsumsi bahan ini dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada otak, hati, dan jaringan lemak.

Pembinaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com