Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Bareng ke Jakarta Masih Tantangan

Kompas.com - 24/08/2011, 20:15 WIB
KOMPAS.com - Dibandingkan dengan mudik bareng ke daerah asal, pengaturan pulang ke Jakarta bareng masih menjadi tantangan, alias masih terkendala. "Makanya, kami belum punya rencana membuat program pulang bareng ke Jakarta," kata Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat pada Rabu (24/8/2011) atau sehari menjelang gelaran program Mudik Gratis bersama Pedagang Jamu se-Jabotabek.

Sampai sekarang, produsen jamu tersebut sudah mengadakan 22 kali program mudik tersebut sejak 1991. Kali ini, ada lebih dari 18.000 pemudik yang akan diberangkatkan ke kampung halaman yakni Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, dan Yogyakarta dengan menggunakan 300 bus besar. Bus-bus tersebut berangkat dari berbagai tempat mulai dari halaman parkir Pekan Raya Jakarta, Kemayoran hingga Bogor, Tangerang, Balaraja, Bandung, Cikampek, dan Cibinong.

Terkait hal ini, Irwan memaparkan, pemudik kebanyakan memang bekerja di sektor informal yang leluasa mengatur waktu bekerja. Makanya, sesampai di kampung halaman, jadwal kepulangan kembali ke Ibu Kota Jakarta, khususnya, bisa beragam. "Soalnya, ada yang mengerjakan pekerjaan lain di kampungnya atau ada juga yang sengaja kembali dua atau tiga bulan kemudian," katanya.

Namun begitu, hal krusial dalam penyelenggaraan program pulang ke Jakarta bareng adalah akan banyaknya sanak keluarga pemudik yang ikut mencari penghidupan baru. Hal tersebut berdampak pada makin banyaknya jumlah penduduk Jakarta, tiap tahunnya dari sektor urbanisasi.  "Itu kan artinya menambah problem kependudukan di Jakarta," kata Irwan.

Kendati begitu, sejatinya mudik dengan berbagai ragam persoalannya akan terus terjadi selama pembangunan di Tanah Air tidak merata. Dengan kata lain orang akan berbondong-bondong pergi ke kota yang memiliki banyak kesempatan kerja. "Pemudik kan warga daerah yang mengadu nasib di Ibu Kota," tutur Irwan Hidayat.

Menurut hitung-hitungan pemerintah, tahun ini ada 8.000 orang yang mudik dari Jabodetabek ke daerah masing-masing saat Lebaran. Maka dari itulah, dalam sepuluh hari ke depan, dipastikan akan terjadi kepadatan lalu-lintas arus mudik dengan moda transportasi apa pun, baik darat, laut, dan udara. 

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com